Iran Tangkap Para Pejabat Intelijen dan Militer Setelah Ismail Haniyeh Terbunuh, Rekaman Kamera Bandara juga Diperiksa
Iran Tangkap Para Pejabat Intelijen dan Militer Setelah Ismail Haniyeh Terbunuh, Rekaman Kamera Bandara juga Diperiksa
New York Times melaporkan Haniyeh dibunuh dengan bom yang disimpan di kamarnya dua bulan sebelumnya.
-
Apa yang terjadi pada helikopter Presiden Iran? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Kapan helikopter Presiden Iran jatuh? Helikopter tersebut jatuh pada Minggu (19/5) saat Presiden Raisi dan rombongan kembali dari Provinsi Azerbaijan Timur setelah meresmikan proyek pembangunan dam.
-
Apa yang dilakukan Intel di Israel? Intel pertama kali beroperasi di Israel pada tahun 1974, dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat pengembangan dan manufaktur Intel Corporation. Dalam hal ini, Intel juga menjadikan negara Israel sebagai pusat pengembangan dan produksi teknologi digital dan platform komputasi yang terintegrasi dan terhubung.
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus penembakan? Luigi Mangione, tersangka pembunuhan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, ditangkap pada Senin (11/12) di sebuah McDonald's di Altoona, Pennsylvania.
-
Apa yang ditemukan di Iran? Sebuah wadah batu kecil berbentuk tabung yang ditemukan di Iran tampaknya pernah membungkus pigmen merah cerah yang mirip dengan lipstik.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Iran Tangkap Para Pejabat Intelijen dan Militer Setelah Ismail Haniyeh Terbunuh, Rekaman Kamera Bandara juga Diperiksa
Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
Di antara mereka yang ditangkap termasuk pegawai yang bertugas di wisma tamu tempat Haniyeh menginap.
Dilansir Middle East Eye, Sabtu (3/8), menurut sejumlah sumber yang mengetahui penyelidikan dan berbicara kepada the New York Times, aparat keamanan juga memeriksa bandara internasional dan domestik Teheran dengan mengamati rekaman kamera ruang kedatangan dan keberangkatan serta memeriksa daftar penerbangan.
Sumber mengatakan pasukan unit intelijen Garda Revolusi kini menangani penyelidikan ini.
Pembunuhan Haniyeh memicu kecaman terhadap kemampuan Iran untuk menjaga keamanan di dalam negerinya sendiri.
Pasukan Garda Revolusi mengumumkan dalam pernyataan,
rincian dari hasil penyelidikan ini akan diumumkan pada waktunya.
Haniyeh, pemimpin Hamas yang punya peran penting dalam perundingan gencatan senjata di Gaza tewas bersama pengawalnya, Wasim Abu Shaaban Rabu lalu, beberapa jam setelah upacara pelantikan presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.
Kamis lalu New York Times, melaporkan Haniyeh tewas karena bom yang diletakkan di kamarnya dua bulan sebelumnya.
Namun sejumlah pekerja yang bertugas di wisma tempat Haniyeh menginap mengatakan kepada Middle East Eye, pemimpin Hamas itu tewas karena rudal yang ditembakkan ke kamarnya.
Media Fars yang berafiliasi dengan Pasukan Garda Revolusi melaporkan, sebuah penyelidikan menyiratkan Haniyeh dihantam rudal dan menyimpulkan Israel terlibat dalam aksi pembunuhan ini.
Abdolrasool Divsallar, peneliti senior di Institut Penelitian Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDIR), mengatakan kepada MEE pembunuhan Haniyeh menunjukkan Teheran tengah berjuang untuk menjaga "komunikasi yang aman" dan melindungi pejabat asing.
"Ini terjadi di wilayah Iran, terjadi kehilangan kredibilitas yang besar dan ini merupakan masalah kedaulatan bagi Teheran," katanya.
Dia juga mengatakan balasan dari Iran dan proksinya akan segera terjadi.
"Menurut saya yang penting adalah kuantitas dan skala respons serta tingkat koordinasi, dan kita belum melihat serangan terkoordinasi terhadap Israel pada saat yang sama," katanya kepada Middle East Eye.