Operasi Pembunuhan Ismail Haniyeh, Keterlibatan Mossad Israel & Dugaan Pengkhianatan Agen Iran
Dugaan keterlibatan Mossad dan pengkhianat Iran dalam rencana pembunuhan Ismail Haniyeh.
Operasi Pembunuhan Ismail Haniyeh, Keterlibatan Mossad Israel & Dugaan Pengkhianatan Agen Iran
Otoritas Iran telah melakukan penyelidikan intensif terhadap pembunuhan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh.Kematian Haniyeh dalam sebuah serangan di Iran pada 31 Juli 2024 lalu itu membuat situasi di Timur Tengah memanas.
Hasil investigasi sementara menunjukkan, adanya keterlibatan Mossad dan dugaan pengkhianatan agen Iran dalam rencana pembunuhan tersebut. Simak ulasan selengkapnya:
Investigasi Pembunuhan Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh tewas dibunuh usai menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7/2024).
Haniyeh dinyatakan tewas dalam serangan di tempat ia menginap di Teheran pada Rabu (31/7) dini hari. Hamas menuduh Israel sebagai dalang di balik serangan ini.
Kematian Haniyeh itupun kemudian memicu kemarahan Iran lantaran Israel berani melakukan serangan di wilayah teritorial mereka.
Bom Disebut Diselundupkan Diam-Diam
Beberapa sumber menyebut, jika alat peledak yang menewaskan Haniyeh sudah diselundupkan ke wisma Teheran sekitar dua bulan sebelum kejadian.
Pernyataan itu seperti dikatakan tujuh pejabat Timur Tengah, termasuk dua warga Iran, dan seorang pejabat Amerika dilansir dari New York Times (NYT).
Teori tersebut kemudian menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Israel bisa menghindari sistem pertahanan Iran.
Sebab, wisma Teheran dijaga ketat oleh Korp Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan merupakan bagian dari kompleks besar yang dikenal sebagai Neshat di lingkungan kelas atas.
Dugaan soal bom yang sudah ditanam sejak lama itupun kemudian semakin menguat. Sebab, itu berarti para pembunuh mengeksploitasi celah lain dalam pertahanan Iran.
"Para pejabat Timur Tengah mengatakan bahwa perencanaan pembunuhan tersebut memakan waktu berbulan-bulan,
Dan memerlukan pengawasan ekstensif terhadap kompleks tersebut," dikutip dari nytimes (5/8/2024).
Keterlibatan Mossad dan Dugaan Adanya Agen Iran
Badan Intelijen Israel, yakni Mossad disebut memang memiliki tugas melakukan operasi pembunuhan di luar negeri.
Pimpinan Mossad, David Barnea pernah mengatakan, bahwa dinasnya 'berkewajiban' untuk memburu para pemimpin Hamas.
Washington Post menyebut, jika Mossad menyewa agen keamanan Iran untuk menanam bahan peledak di tiga ruangan terpisah di wisma Teheran.
Bom tersebut dikatakan rencananya akan diledakkan saat Haniyeh menghadiri pemakaman mantan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.
Namun, operasi tersebut tidak dilanjutkan pada saat itu karena banyaknya kerumunan orang di dalam gedung.
Maka, kemungkinan besar akan gagal, kata dua pejabat Iran kepada The Telegraph.
Para agen terlihat bergerak diam-diam saat mereka masuk dan keluar beberapa ruangan dalam beberapa menit, menurut pejabat yang memiliki rekaman CCTV di gedung tersebut.
"Mereka sekarang yakin bahwa Mossad menyewa agen dari unit perlindungan Ansar al-Mahdi," kata seorang pejabat IRGC dikutip dari Whasington Post (5/8/2024).
"Setelah penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan alat peledak tambahan di dua ruangan lainnya," tambahnya.
Agen tersebut dikatakan mengendalikan dan meledakkan alat peledak dari luar negeri.
Iran Tangkap Orang Terduga Pembunuh Ismail Haniyeh
Berbeda dengan pernyataan di atas, IRGC mengeluarkan pernyataan bahwa Haniyeh tewas akibat 'proyektil jarak pendek' yang ditembakkan dari luar rumah.
Berdasarkan hasil investigasi IRGC, serangan terhadap Haniyeh dilakukan dengan menembakkan proyektil jarak pendek.
Bahkan, pelaku membawa sekitar 7 KG bahan peledak dan di luncurkan dari luar kediaman para tamu.
Namun, Israel belum mengkonfirmasi atau membantah perannya atas kematian Ismail Haniyeh.
Sementara Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Iran disebut telah menangkap beberapa orang terduga pelaku pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh. Pihaknya pun akan melakukan investigasi lebih lanjut.
Meskipun Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh, baik Iran maupun Hamas meyakini mereka sebagai dalang pembunuhan itu.