Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa karena Doakan Ismail Haniyeh Saat Khotbah Jumat
Ismail Haniyeh dibunuh di Iran pada Rabu (31/7) dini hari.
Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa karena Doakan Ismail Haniyeh Saat Khotbah Jumat
Pasukan penjajah Israel menangkap imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ikrima Sabri di rumahnya di Yerusalem setelah ulama berusia 85 tahun itu mendoakan dan memuji pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh dalam khotbahnya saat salat Jumat.
Sheikh Sabri ditangkap pada Jumat petang, beberapa jam setelah menyampaikan khotbahnya, seperti dilansir Palestine Chronicle.
Dikutip dari laman Siasat, dalam khotbahnya, Sheikh Ikrima Sabri menyebut Ismail Haniyeh seorang "syuhada" atau seseorang yang mati syahid atau mati di jalan Allah. Dalam khotbah tersebut, Sheikh Sabri juga menyampaikan bahwa orang-orang Yerusalem dan sekitarnya berduka atas meninggalnya Haniyeh.
"Kita memohon kepada Allah yang Maha Besar agar merahmatinya (Ismail Haniyeh) dan menempatkannya di surga-Nya yang luas bersama para Nabi, orang beriman, para syuhada, dan orang yang bertakwa," kata Sheikh Sabri dalam khotbahnya, yang disiarkan langsung Departemen Wakaf Islam di Yerusalem di halaman Facebook-nya.
Setelah itu, Sheikh Sabri memimpin salat jenazah jarak jauh atau salat ghaib untuk almarhum Ismail Haniyeh.
Ismail Haniyeh dibunuh ketika berada di Iran pada Rabu dini hari. Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara tersebut. Hamas menyebut Israel sebagai pihak yang berada di balik pembunuhan tersebut. Haniyeh gugur bersama seorang ajudannya.
Dikutip dari The Cradle, Minggu (4/8), setelah khotbah Jumat tersebut, Menteri Keamanan Israel, Itamar Ben-Gvir menyerukan "penyelidikan segera" terkait isi khotbah tersebut. Sedangkan Menteri Dalam Negeri Israel, Moshe Arbel mengumumkan niatnya untuk mencabut izin tinggal Sheikh Ikrima Sabri.
Dalam video yang diunggah The Cradle di X, tampak polisi Israel membawa Sheikh Ikrima Sabri keluar dari rumahnya sembari berjalan menggunakan tongkat dan naik ke sebuah mobil polisi berwarna putih.
Menurut laporan Al Jazeera, Sheikh Sabri dibawa ke 'Ruang Nomor 4' di Pusat Penyelidikan Al-Maskobiya, fasilitas yang dirancang untuk menginterogasi orang-orang Yerusalem.
Pengacara Sheikh Sabri, Khaled Zabarqa mengatakan setelah khotbah tersebut, mulai muncul gelombang hasutan terhadap Sheikh Sabri, yang berujung penggerebekan di rumahnya dan ditangkap, seperti dikutip dari Palestine Chronicle.
Menurut Zabarqa, berdasarkan undang-undang Israel, isi khotbat Sheikh Sabri itu bukan termasuk pelanggaran. Menurutnya wajar seseorang yang punya kedudukan seperti Sheikh Sabri berduka atas pemimpin Palestina.