PBB Ungkap Kekejaman Israel terhadap Tahanan Palestina, Disetrum, Dilecehkan, dan Tak Diberi Makan dengan Layak
Kondisi fisik para tahanan ini sangat mengerikan, sedikitnya 53 orang meninggal di dalam penjara Israel.
Kondisi fisik para tahanan ini sangat mengerikan, sedikitnya 53 orang meninggal di dalam penjara Israel.
PBB Ungkap Kekejaman Israel terhadap Tahanan Palestina, Disetrum, Dilecehkan, dan Tak Diberi Makan dengan Layak
Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR) mengungkap ribuan tahanan Palestina di penjara Israel menjadi target penyiksaan dan kekerasan seksual, akibatnya kondisi fisik mereka sangat mengerikan. Orang-orang Palestina di penjara Israel ini ditahan tanpa dakwaan.
OHCHR juga mengungkapkan puluhan tahanan meninggal karena penderitaan yang harus mereka tanggung di dalam penjara Israel yang kejam.
Sejak perang genosida Israel di Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023, parlemen Israel menambah jangka waktu penahanan administratif berdasarkan Undang-Undang Penahanan Pejuang yang Melanggar Hukum.
Militer Israel menangkap ribuan warga Palestina di Gaza dan lebih dari 10.000 warga Palestina yang secara sah berada di Israel, kata laporan tersebut, seperti dikutip dari Middle East Eye, Kamis (1/8).
Organisasi ini juga mengungkapkan Israel melakukan penangkapan massal dan sewenang-wenang setiap hari terhadap warga Palestina. Karena Israel menolak melaporkan jumlah tahanan mereka, jumlah pasti warga Palestina yang ditahan tidak jelas. Namun OHCHR menemukan sedikitnya 53 tahanan dari Gaza dan Tepi Barat meninggal dalam penjara Israel.
Menurut laporan tersebut, para tahanan tidak diberikan kebutuhan dasar mereka seperti makanan, air, ruangan, udara yang hangat, dan kebersihan. Ada tahanan yang diborgol dan dimasukkan ke tempat gelap, ranjang besi tanpa alas, dan lubang toilet di lantai kamar.
Sel-sel penjara penuh sesak, kadang-kadang mencapai empat kali kapasitas maksimumnya. Banyak tahanan mengalami gizi buruk dan kehilangan berat badan hingga 55 kilogram karena mereka tidak diberikan makanan yang layak, menurut warga Palestina yang diwawancarai oleh OHCHR.
Tahanan dengan kondisi medis adalah yang paling terkena dampaknya. Otopsi mengungkapkan bahwa seorang pria berusia 21 tahun yang mengidap penyakit Hirschsprung meninggal karena tidak diberi makanan yang diperlukan, sementara pria lain melaporkan diberi alkohol murni ketika dia meminta air untuk meminum obatnya.
Tahanan yang terluka dibelenggu, matanya ditutup dan diberi makan melalui sedotan. Beberapa diantaranya harus diamputasi karena dibelenggu dengan keras.
Para tahanan juga diserang anjing, salah satu teknik penyiksaan yang dilakukan oleh militer Israel, menurut laporan tersebut. Para tahanan juga dipaksa berlutut di atas kerikil, disetrum, disundut rokok, dan diberi pil halusinogen.
Laki-laki dan perempuan sama-sama mengalami kekerasan seksual termasuk sengatan listrik pada alat kelamin, ancaman pemerkosaan massal dan dipaksa bugil lalu difoto atau direkam. Seorang tahanan yang dibebaskan menggambarkan seorang penjaga memasukkan sepotong sayuran ke dalam anusnya.
OHCHR juga mengatakan warga Palestina yang ditahan tidak diberi produk seperti perlengkapan kebersihan menstruasi.
OHCHR menyerukan Israel segera membebaskan seluruh tahanan Palestina yang ditangkap dengan sewenang-wenang dan mengubah legislasi agar sesuai dengan hukum internasional.