Laporan Mengerikan dari "Guantanamo" Israel, Tahanan Palestina Dianiaya dan Disiksa Secara Seksual, Penderitaan Tiada Akhir
Laporan Mengerikan dari Penjara Israel, Tahanan Palestina Dianiaya dan Disiksa Secara Seksual, Penderitaan Tiada Akhir
Selama 24 jam sehari mereka diborgol dan mata ditutup.
-
Dimana tahanan Palestina disiksa? Semua tahanan Palestina di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev mengalami penyiksaan, pemerkosaan, dan hinaan luar biasa tanpa henti, sampai dibunuh.
-
Bagaimana tahanan Palestina disiksa? 'Saya menjadi sasaran penyiksaan setiap hari. Jari kelingking saya patah. Saya berulang kali dipukul di kepala, menyebabkan pendarahan beberapa kali,' ungkapnya, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (10/7).
-
Bagaimana Israel menyiksa tahanan Palestina? Laporannya mencakup gambaran tentang pemukulan yang sering terjadi, tahanan diserang oleh anjing, dipaksa mencium bendera Israel, dipaksa untuk mengutuk Nabi Muhammad SAW, tidak diberi air (termasuk untuk toilet di sel yang digunakan bersama oleh 10 narapidana), listrik dipadamkan, kekurangan makanan, dan ditelanjangi.
-
Siapa yang mengalami penyiksaan di penjara Israel? Dia memberikan kesaksiannya itu kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
-
Apa siksaan yang dialami tahanan Palestina? Salah satu tahanan, Fadi Bakr, seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai 'empat hari terburuk dalam hidupnya'. Sebelum diinterogasi, dia dibawa ke 'ruang disko'. Di ruang itu musik diputar dengan volume keras hingga telinganya mengeluarkan darah.Tahanan lain bersaksi bahwa selama diinterogasi dia dipaksa duduk di atas tongkat logam yang menembus duburnya. Pernyataannya sangat mirip dengan laporan Unrwa yang mengutip seorang tahanan yang bersaksi bahwa para interogator 'membuat saya duduk di atas sesuatu seperti tongkat logam panas dan rasanya seperti api'.
-
Mengapa Palestina mengalami siksaan di penjara Israel? Ketika Anda dicap sebagai teroris, Anda tidak bisa membela diri dengan cara apa pun. Tidak diragukan lagi prosesnya sama; mereka menyiksa orang dengan cara yang sama.
Laporan Mengerikan dari "Guantanamo" Israel, Tahanan Palestina Dianiaya dan Disiksa Secara Seksual, Penderitaan Tiada Akhir
Jurnalis Palestina Muhammad Saber Arab, 42 tahun, yang ditangkap militer Israel tiga bulan lalu di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, memberikan kesaksian mengejutkan kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
Koresponden stasiun televisi Alaraby itu mengatakan kepada pngacaranya Khaled Mahajneh, semua tahanan Palestina di penjara itu mengalami penyiksaan, pemerkosaan, dan hinaan luar biasa tanpa henti, sampai dibunuh.
Khaled Mahajneh menjadi pengacara pertama yang diberi akses ke Sde Teiman dengan penjagaan ketat.
Dilansir Middle East Monitor, Kamis (20/6), menurut kesaksian Mahajneh, tawanan Palestina di Sde Teiman hidup dengan tangan diborgol dan matanya ditutup kain sepanjang hari dan pihak berwenang Israel membatasi mereka untuk melakukan aktivitas keagamaan.
"Tahanan selalu diborgol dan ditutup matanya selama 24 jam sehari," kata Arab kepada pengacaranya.
Dia juga tidak diizinkan berganti pakaian selama hampir dua bulan
dan hanya dibolehkan mengganti celana yang dia pakai ketika tiba di penjara itu.
Mahajneh juga mengatakan para tahanan Palestina di Sde Teiman ditahan di empat barak, masing-masing menampung antara 100 hingga 150 orang yang tidur di lantai tanpa selimut atau bantal.
Warga Palestina di kamp tersebut hanya diperbolehkan mandi selama satu menit seminggu sekali. Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal.
Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
Selain para pelapor, aktivis hak asasi manusia dan penyintas kamp-kamp ini, beberapa jurnalis internasional telah mempublikasi gambar dan informasi tentang kamp penahanan yang dijuluki “Guantanamo Israel” di gurun Negev/Naqab.
Puluhan organisasi hak asasi manusia mengecam pelanggaran yang terjadi di Sde Teiman.
Para penyintas yang melihat situasi di kamp tahanan tersebut telah mengungkap kondisi kehidupan yang buruk, tidak adanya privasi, hingga perawatan kebersihan dan kesehatan bagi ratusan orang yang terluka, sangat buruk.
Dilansir dari Al Mayadeen (6/6), investigasi mengungkapkan 1.200 warga sipil Palestina ditahan di Sde Teiman dalam kondisi yang merendahkan martabat, tidak dapat mengajukan kasus mereka ke hadapan hakim hingga 75 hari.
Selain itu, para tahanan tidak diberi akses kepada pengacara hingga 90 hari, dan lokasi mereka disembunyikan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia dan Komite Palang Merah Internasional.
Beberapa ahli hukum menegaskan "Israel" melanggar hukum internasional dengan praktik-praktik ini.
Delapan mantan tahanan, yang penahanannya di tempat tersebut dikonfirmasi oleh militer dan memberi kesaksian, melaporkan berbagai pelanggaran selama dalam tahanan.
Mereka mengaku ditinju, ditendang, dan dipukul dengan tongkat, popor senapan, dan detektor logam genggam.
Seorang tahanan mengatakan tulang rusuknya patah setelah ditendang di bagian dada.
Hingga saat ini, setidaknya ada 6 orang Palestina, tewas dalam kamp Sde Teiman dan lebih dari 1000 warga Gaza masih dikurung di sana.