Sd Teiman adalah penjara mematikan Israel yang telah menyiksa ribuan tahanan Gaza secara tidak manusiawi.
Penjara ini diketahui telah menampung ribuan warga Palestina yang ditangkap sejak 7 Oktober lalu.
Sde Teiman berada di gurun Negev, tepatnya berada 18 mil dari Gaza. Julukan dari penjara ini adalah ‘Teluk Guantanamo Israel’ dan mempunyai skala penyiksaan terhadap tahanan yang cukup ekstrem. Penjara Sde Teiman dianggap sebagai tempat yang jauh dari pengawasan HAM sehingga banyak sekali pelanggaran HAM yang terjadi di sana. Bagaimana profil penjara Sde Teiman di Israel yang menjadi tempat paling brutal untuk menyiksa warga Palestina? Simak ulasannya sebagai berikut.
Penjara Sde Teiman menangkap para tahanan dari warga Palestina yang dianggap melanggar hukum. Para tahanan tidak pernah bisa mendapatkan akses untuk menggandeng pengacara untuk membela dirinya di mata hukum. Bahkan, Israel bisa membawa orang Palestina untuk dimasukkan ke dalam penjara tanpa menggunakan surat perintah. Tahanan akan ditutup matanya dan diborgol dan dimasukkan ke dalam penjara yang mematikan tersebut. Beberapa tahanan yang masuk di dalam Sde Taiman ada yang mengalami kelumpuhan. Mereka tidak diberikan akses kesehatan sehingga tidak sedikit yang meninggal dunia. Di dalam penjara, para tahanan harus hidup dengan penuh sesak. Mereka makan dengan tangan yang terborgol dan mata tertutup. Tercatat telah ada 4.000 warga Gaza yang ditahan di penjara tersebut sejak Oktober 2023 dan 36 tahanan meninggal dunia. Para mayat yang meninggal dunia di dalam penjara Sde Teiman akan disimpan di sebuah lemari es dan diklasifikasikan berdasarkan nomor, bukan berdasarkan nama.
Kesengsaraan yang dirasakan oleh tahanan yang hidup di dalam sangkar Sde Teiman membuat Asosiasi Hak Sipil Israel bersama dengan lima kelompok HAM lainnya mengajukan petisi ke MA Israel untuk menutup penjara tersebut. Pasalnya dalam beberapa bulan terakhir, ada banyak sekali bukti pelanggaran HAM yang terjadi di penjara tersebut. Mulai dari operasi bedah yang dilakukan tanpa anestesi, hingga pemborgolan kepada tahanan yang menyebabkan amputasi.
Hal itu diperparah dengan adanya laporan bahwa 36 warga Palestina telah meninggal dunia dipenjara tersebut sejak 7 Oktober lalu. Meski begitu, IDF tetap mengaku bahwa mereka memperlakukan tahanan dengan cara yang tepat dan hati-hati.
MA Israel masih melakukan penyelidikan terkait kasus pelanggaran HAM yang ada di dalam penjara Sde Teiman. Penyelidikan tersebut berdasar pada laporan organisasi HAM Israel tentang penyiksaan dan pembunuhan warga Palestina di dalam penjara tersebut. Para mantan tahanan yang telah bebas dari penjara Sde Teiman mengatakan jika mereka menjadi sasaran dari berbagai bentuk penyiksaan dan perlakuan yang sangat tidak manusiawi.
Mulai dari penelanjangan paksa, pengikatan dan penutupan mata dalam jangka waktu yang lama, penyetruman, kelaparan, sampai pemotongan tubuh dengan alat yang tajam. Tidak hanya itu, para tahanan juga dilarang untuk tidur, mandi, tidak mendapatkan perawatan medis, kedinginan dalam suhu yang ekstrem, hingga mendapatkan serangan dari anjing yang galak.
Sampai sekarang, Israel masih mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB perihal gencatan senjata. Selama ini, lebih dari 39.300 warga Palestina telah terbunuh dan 91.000 mengalami luka-luka akibat serangan brutal selama berbulan-bulan.
Kebengisan tentara Israel dibongkar oleh mantan prajurit IDF di penjara Sde Teiman.
Gerombolan pemukim Israel merebut paksa tanah dan melecehkan pria Palestina hingga mengancam akan memperkosanya saat dipenjara di Sde Teiman.
Berikut reaksi Hamas mengetahui pria Palestina diperkosa oleh tentara Israel beramai-ramai di penjara.
Para tahanan juga dibatasi untuk tidak bicara satu sama lain dan duduk dengan benar.
Jasad pria asal Tepi Barat ini dipenuhi tanda bekas penyiksaan.
Begini pengakuan warga Palestina yang dijebloskan ke penjara Israel. Ia mengaku melihat kematian setiap hari.
Sipir tersebut bekerja di penjara Israel yang terkenal kejam dan kerap menyiksa para tahanan Palestina.
Dua pasukan penjajah ini bentrok di penjara yang terkenal sebagai tempat penyiksaan tahanan Palestina.
Berikut jawaban pemuda saat ditanya kenapa Tuhan tak menolong Gaza Palestina dari kekejaman Israel.
Insinyur Palestina mengalami gangguan jiwa usai ditahan Israel selama 7 bulan. Pria cerdas itu kini pikirannya justru seperti anak kecil.
Tak hanya di Gaza, pasca 7 Oktober Israel juga lebih gencar melakukan serangan ke Tepi Barat, Palestina.
Momen warga Israel dengan brutalnya mencegah truk bantuan yang akan masuk ke wilayah Gaza, Palestina.