Pengakuan Prajurit IDF soal Penjara Sde Teiman, Tentara Israel Anggap Tahanan Palestina Musuh Wajib Disiksa
Kebengisan tentara Israel dibongkar oleh mantan prajurit IDF di penjara Sde Teiman.
Pengakuan Prajurit IDF soal Penjara Sde Teiman, Tentara Israel Anggap Tahanan Palestina Musuh Wajib Disiksa
Kebengisan tentara Israel dibongkar oleh mantan prajurit IDF di penjara Sde Teiman.Kesaksian mereka digambarkan oleh Breaking The Silence, sebuah organisasi yang berisi para veteran dan mantan tentara Israel. Organisasi ini mengumpulkan kesaksian mereka saat bertugas di wilayah pendudukan seperti Sde Teiman.
Dalam sebuah wawancara yang diunggah di laman tersebut, mantan tentara itu menjadi saksi kejahatan para tentara Israel kepada para tahanan Palestina.
Memperlakukan tahanan secara tak manusiawi hingga berbagai penyiksaan menjadi makanan sehari-hari para tentara Israel.
Mereka bahkan tak jarang memukuli para tahanan tanpa tujuan yang jelas. Karena bagi mereka para tahanan tersebut adalah teroris, baik terafiliasi dengan Hamas atau tidak.
"Banyak orang bilang teroris. Itu juga merupakan anggapan yang aneh, saya bertemu dengan warga Gaza (bukan musuh). Namun salah satu prajurit di kompi melihat mereka seperti “musuh”."
"Jelas sekali seperti: “Oke, ini kesempatan kita untuk ikut ambil bagian,” ucapnya.
Bagi para tentara Israel, pukulan kepada para tahanan secara tiba-tiba sudah menjadi kegemaran mereka. Bahkan para tahanan sudah dalam kondisi tak berkutik sedikitpun.
"Meski dijaga, dibatasi dua pagar dan salah satunya kawat berduri, orang-orang juga diborgol dan ditutup matanya (mereka tetap melakukannya)," sambungnya.
Anggap Tahanan Palestina Musuh Wajib Disiksa
Para tentara Israel didoktrin untuk mengalahkan Palestina bagaimanapun caranya.
Mereka mencari peluang apapun untuk menyiksa mereka.
"Pertama-tama dalam pembicaraan “ya, mereka harus dikalahkan, mereka harus…,” seperti, mencari peluang," ucapnya.
Veteran Israel itu pun menceritakan kisah rekannya yang ingin ikut menyiksa seorang tahanan yang diinterogasi.
"Ada seorang tentara yang sedang bertugas bersama saya dan mengatakan kepada saya: “Saya akan pergi melihat apakah mereka akan membiarkan saya memukulinya,” kepada seorang pria yang sedang diinterogasi (oleh tentara intelijen)," jelasnya.
Veteran itu sebenarnya tak setuju dengan rekannya, apalagi ia tak tahu apa yang dipikirkan oleh tahanan itu. Namun rekannya justru mengelak dan memintanya untuk tak mengaturnya.
"Saya berkata kepadanya: “Jangan lakukan itu.” Saya hanya tidak tahu harus berkata apa padanya kecuali “jangan pukul dia; kamu tidak tahu apa yang dia lakukan atau tidak lakukan,” dan suasana hatinya seperti, “diam, kamu orang kiri, ini orang Gaza, teroris, ada apa denganmu?”," ucapnya lagi.
Penyiksaan bagi tentara Israel sudah menjadi kewajiban dan para tentara Israel disebut memang mencari kesempatan itu.
"Dan yang jelas orang-orang (tentara) memang mencari hal-hal seperti itu, untuk menghukum, ya, untuk dibentak juga," tambahnya.
Bagian dari Penumpasan Hamas
Persekusi dan siksaan menjadi cara para tentara Israel dalam berperang. Terlebih hal tersebut dilakukan untuk menumpas Nukhbas.
"Ya benar sekali. Kadang-kadang mereka menyebutnya Nukhbas (Nukhba adalah unit komando Hamas yang memimpin serangan terhadap pos-pos IDF dan pembantaian di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober); [walaupun] beberapa dari mereka belum diinterogasi," ucapnya.
Siksaan itu menjadi cara mereka menginterogasi para tahanan agar terdeteksi siapa yang tergabung dengan Hamas dan yang tidak.
"Beberapa dari mereka telah diinterogasi dan dibersihkan, seperti “Shawishes”, yang secara eksplisit dikatakan oleh tentara baik-baik saja," pungkasnya.