9 Tentara Israel Ditahan karena Aniaya Tahanan Palestina, Picu Kericuhan antara yang Pro dan Kontra
9 Tentara Israel Ditahan karena Aniaya Tahanan Palestina, Picu Kericuhan antara yang Pro dan Kontra
Penganiayaan itu terjadi di penjara Sde Teiman, penjara terbesar di Israel.
9 Tentara Israel Ditahan karena Aniaya Tahanan Palestina, Picu Kericuhan Kelompok yang Pro dan Kontra
Militer Israel kemarin mengatakan mereka menahan sembilan tentara karena diduga menganiaya tahanan Palestina di penjara.
Juru bicara militer membenarkan kepada kantor berita AFP, sembilan tentara ditahan dan mereka kini sedang diperiksa atas kasus ini.
Pihak militer juga menggelar penyelidikan atas dugaan "penganiayaan" seorang tahanan Palestina dari Gaza di penjara Sde Teiman.
Investigasi oleh the Associated Press dan laporan dari sejumlah kelompok pembela hak asasi mengungkap kodisi
betapa buruknya perlakuan terhadap tahanan Palestina di Sde Teiman, penjara terbesar di Israel.
Laporan dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) awal tahun ini mengatakan tahanan di penjara itu kerap dianiaya dan disiksa.
Militer Israel membantah semua tuduhan itu. Menyusul tekanan dan tudingan keras, Israel akhirnya memindahkan sejumlah tahanan Palestina keluar dari Sde Teiman.
Penahanan sembilan tentara Israel itu memicu protes dari kelompok garis kanan di pemerintahan. Mereka mengecam penyelidikan dengan menyebut hal itu adalah bentuk penghinaan terhadap tugas tentara.
Media Israel melaporkan, polisi militer yang tiba di penjara untuk menangkap sembilan tentara itu mendapat intimidasi dan sempat terjadi cekcok. Tak lama kemudian, puluhan demonstran yang tiba untuk mendukung tentara menerobos pintu gerbang sambil mengibarkan bendera Israel.
Menurut data resmi, Israel telah menahan ribuan warga Palestina sejak serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza, meskipun ratusan orang dibebaskan setelah militer memutuskan mereka tidak berafiliasi dengan Hamas.
Kelompok hak asasi manusia Israel mengatakan sebagian besar tahanan pernah ditahan di Sde Teiman.