Sadisnya Israel Siksa Warga Palestina saat Ditahan Terungkap, dari Besi Panas Dimasukan ke Dubur hingga Digigit Anjing
Seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya".
Seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya".
Sadisnya Israel Siksa Warga Palestina saat Ditahan Terungkap, dari Besi Panas Dimasukan ke Dubur hingga Digigit Anjing
Penindasan Israel terhadap warga Palestina terus berlangsung. Tak hanya pasca 7 Oktober 2023, penindasan Israel terhadap warga Palestina telah lama berlangsung sejak negeri zionis berdiri di atas tanah Palestina pasca Perang Dunia II itu.
Terkini, kesewenang-wenangan Israel terhadap warga Palestina makin brutal pasca 7 Oktober 2023. Delapan bulan lebih sudah militer zionis membombardir Gaza hingga mengakibatkan 37 ribu lebih warga sipil meninggal dunia.
Tak hanya itu, wilayah Tepi Barat juga tak lolos dari keberingasan Israel. Tentara Israel kerap menyerang pemukiman penduduk Palestina dan menghancurkan infrastruktur jalan dan bangunan.
-
Bagaimana Israel menyiksa tahanan Palestina? Laporannya mencakup gambaran tentang pemukulan yang sering terjadi, tahanan diserang oleh anjing, dipaksa mencium bendera Israel, dipaksa untuk mengutuk Nabi Muhammad SAW, tidak diberi air (termasuk untuk toilet di sel yang digunakan bersama oleh 10 narapidana), listrik dipadamkan, kekurangan makanan, dan ditelanjangi.
-
Bagaimana tahanan Palestina disiksa? 'Saya menjadi sasaran penyiksaan setiap hari. Jari kelingking saya patah. Saya berulang kali dipukul di kepala, menyebabkan pendarahan beberapa kali,' ungkapnya, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (10/7).
-
Dimana tahanan Palestina disiksa? Semua tahanan Palestina di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev mengalami penyiksaan, pemerkosaan, dan hinaan luar biasa tanpa henti, sampai dibunuh.
-
Mengapa Palestina mengalami siksaan di penjara Israel? Ketika Anda dicap sebagai teroris, Anda tidak bisa membela diri dengan cara apa pun. Tidak diragukan lagi prosesnya sama; mereka menyiksa orang dengan cara yang sama.
-
Siapa yang menyiksa tahanan Palestina? Staf medis di penjara yang dikelola militer Israel di Sde Teiman ikut menyiksa warga Palestina yang ditahan di tempat tersebut.
-
Siapa yang mengalami penyiksaan di penjara Israel? Dia memberikan kesaksiannya itu kepada pengacaranya selama ditahan di penjara Israel Sde Teiman di Gurun Negev.
Penangkapan terhadap warga Palestina pasca 7 Oktober 2023 juga jumlahnya melonjak tajam. Tanpa alasan jelas, tentara Israel dengan bebas menangkap anak-anak hingga orang dewasa Palestina.
Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina, sejak awal April 2024, lebih dari 3.660 warga Palestina ditahan dengan alasan administratif di penjara Israel.
Padahal sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023, jumlah warga Palestina yang ditahan Israel berjumlah sekitar 1.320 orang.
"Jumlah warga Palestina yang menjalani penahanan administratif saat ini adalah yang tertinggi sejak 1967 dan sejak institusi hak asasi manusia mulai mendokumentasikan data mengenai tahanan administratif selama tahun-tahun gerakan perlawanan Palestina -- Intifada (Pertama) pada 1987. Diantara para tahanan tersebut terdapat 22 wanita dan lebih dari 40 anak-anak," kata Amani Sarahneh, koordinator media Prisoners Club kepada Anadolu dikutip merdeka.com, Jumat (14/6/2024).
Menurut data otoritas Palestina, saat ini setidaknya ada 9.500 warga Palestina.
Jumlah itu termasuk 80 wanita dan lebih dari 200 anak-anak, berada di balik jeruji besi penjara Israel.
Penyiksaan Keji saat Ditahan
Siksaan keji rupanya dialami warga Palestina saat ditahan Israel. Dikutip dari middleeasteye.net, investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada 6 Juni mengungkapkan pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
Salah satu tahanan, Fadi Bakr, seorang mahasiswa hukum dari Kota Gaza, menggambarkan interogasi selama empat hari sebagai "empat hari terburuk dalam hidupnya".
Sebelum diinterogasi, dia dibawa ke "ruang disko". Di ruang itu musik diputar dengan volume keras hingga telinganya mengeluarkan darah.
Tahanan lain bersaksi bahwa selama diinterogasi dia dipaksa duduk di atas tongkat logam yang menembus duburnya. Pernyataannya sangat mirip dengan laporan Unrwa yang mengutip seorang tahanan yang bersaksi bahwa para interogator "membuat saya duduk di atas sesuatu seperti tongkat logam panas dan rasanya seperti api".
Mantan tahanan juga melaporkan bahwa mereka telah dipukuli dan ditendang dengan pentungan, popor senapan dan detektor logam genggam saat berada dalam tahanan.
Salah satu korban mengatakan tulang rusuknya patah setelah dipukul dengan senapan.
Tujuh tahanan mengatakan mereka dipaksa memakai popok selama interogasi. Sementara tiga tahanan lainnya mengatakan mereka disetrum.
Delapan mantan tahanan menggambarkan bagaimana mereka ditutup matanya, diborgol dengan tali pengikat dan ditelanjangi kecuali pakaian dalam, selama penangkapan.
Mereka kemudian digiring ke dalam truk militer bersama pria setengah telanjang lainnya dan diangkut ke Sde Teiman.
Israel menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya "jelas tidak akurat atau sama sekali tidak berdasar".
Middle East Eye tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen, namun sebagian besar kesaksian tersebut dikuatkan oleh ratusan wawancara yang dilakukan oleh Unrwa, badan PBB untuk pengungsi Palestina.
Menurut petugas di pangkalan tersebut yang berbicara kepada New York Times, dari 4.000 tahanan yang dibawa ke pusat interogasi darurat sejak Oktober, 35 orang telah meninggal.
Disiksa dengan Anjing dan Listrik
Laporan tersebut juga selaras dengan kesaksian yang dilaporkan oleh Middle East Eye pada bulan Maret dari warga Palestina yang ditahan oleh pasukan Israel.
Mereka mengatakan kepada MEE bahwa mereka disiksa secara fisik dengan anjing dan listrik, dijadikan sasaran eksekusi palsu, dan ditahan dalam kondisi yang memalukan dan merendahkan martabat.
Seorang pria menggambarkan bagaimana dia diborgol, ditutup matanya dan ditahan di dalam kurungan logam selama 42 hari. Selama interogasi, dia mengatakan bahwa dia disetrum dan diserang oleh anjing tentara yang mencakar dan menggigitnya.
Korban lain menggambarkan bagaimana mereka juga diserang oleh anjing, disiram air dingin, tidak diberi makan dan minum, dilarang tidur, dan terus-menerus diiringi musik keras.
Seorang laki-laki lain menggambarkan dirinya ditutup matanya, ditelanjangi, dan digantung pada lengannya selama interogasi, dimana dia berulang kali dipukuli dan disundut dengan rokok.
Keempat pria tersebut menggambarkan bagaimana mereka dipaksa telanjang dan terus-menerus dipukuli serta dianiaya oleh tentara Israel selama penahanan mereka selama berminggu-minggu.