Israel Akhirnya Akui Bunuh Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Iran
Pengakuan ini disampaikan lima bulan setelah pembunuhan tersebut.
Israel mengakui mereka membunuh pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh di Iran pada Juli lalu. Ini pengakuan publik pertama negara penjajah tersebut setelah lima bulan sejak pembunuhan tersebut. Pengakuan ini disampaikan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (24/12).
Haniyeh dibunuh di Teheran setelah menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian. Dia dibunuh di sebuah wisma di mana dia menginap dengan drone. Salah satu pengawalnya juga terbunuh dalam serangan tersebut.
Dalam pernyataannya yang disiarkan lembaga penyiaran Israel, Katz juga mengancam nasib yang sama seperti Haniyeh bakal menimpa pemimpin kelompok Houthi Yaman. Ini disampaikan dua hari setelah rudal balistik yang ditembakkan kelompok tersebut menghantam Tel Aviv, melukai 20 orang dan menghancurkan sejumlah apartemen, seperti dikutip dari Anadolu.
Houthi juga mengaku bertanggung jawab atas serangan yang menargetkan dua target militer di Israel tengah dan selatan menggunakan drone.
"Kami akan menghancurkan infrastruktur strategis mereka dan menyingkirkan pemimpin-pemimpin mereka, seperti yang kami lakukan terhadap Ismail Haniyeh, (pemimpin Hamas) Yahya Sinwar, dan (Sekjen Hizbullah) Hassan Nasrallah. Kami akan bertindak di Al Hudaydah dan Sana'a sebagaimana yang kami lakukan di Teheran, Gaza, dan Lebanon," ancam Katz.