Berikut sosok Ismael Haniyeh pemimpin Hamas Palestina yang dibunuh oleh Israel di Iran.
Pemimpin Biro Politik Hamas, Ismael Haniyeh meninggal dunia di Teheran, Iran. Seperti yang dilansir dari Anadolu Ajansi. Kabar duka tersebut diumumkan oleh Hamas pada Rabu (31/7) pagi. Dijelaskan, mantan Perdana Menteri Palestina tersebut sahid dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Ibu Kota Iran, Teheran.
demikian sebuah pernyataan Hamas dalam Telegram.
Kabar kematian Ismael Haniyeh juga dilaporkan oleh televisi pemerintah Iran.
Lebih lanjut, Iran menyatakan penyelidikan atas pembunuhan Ismael Haniyeh tengah berlangsung dan hasilnya akan segera diumumkan.
Melansir dari The Telegraph, Ismael Haniyeh terbunuh bersama salah satu pengawalnya, seperti yang dikatakan oleh Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) pada Rabu (31/7). Keberadaan pejabat paling senior Hamas di luar Gaza dan perantara utama dalam negosiasi penyanderaan, Ismael Haniyeh di Iran ini untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada Selasa (30/7). Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa kediaman Ismael Haniyeh menjadi sasaran ketika Ismael Haniyeh berada di ibu kota Iran bersama dengan para pemimpin utama lainnya yang disebut 'Poros Perlawanan'. Serangan tersebut pun masih dalam penyelidikan. Analis di televisi pemerintah Iran menyalahkan Israel atas serangan itu. Akan tetapi, pihak Israel belum memberikan pengumuman secara langsung mengenai insiden ini. Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, tewas dalam sebuah serangan di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu, 31 Juli 2024. © 2024 maverick
Ismail Haniyeh lahir pada tahun 1962 di kamp pengungsi Shati di utara Kota Gaza, dari orang tua Palestina yang pada tahun 1948 telah mengungsi dari rumah mereka di tempat yang sekarang diduduki Israel, di Ashkelon. Ia belajar di sekolah-sekolah yang dikelola oleh badan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Palestina, UNRWA, dan melanjutkan studi sastra Arab di Universitas Islam Gaza. Dalam profil Ismail Haniyeh dari Haaretz, disebutkan bahwa ia sejatinya tinggal di Qatar dan pertama kali terpilih sebagai kepala politik Hamas pada tahun 2017.
Ia terpilih untuk masa jabatan empat tahun berikutnya pada bulan Agustus 2021. Pada bulan April, Israel membunuh tiga putranya di Kota Gaza saat berkendara mobil. Sebagai pemimpin politik Hamas, Haniyeh merupakan tokoh senior dan memiliki peran penting dalam diplomasi.
Dalam profil Ismail Haniyeh dilansir dari The New York Times, sosoknya disebut sebagai salah satu pemimpin Hamas paling senior selama dua dekade terakhir, dan dalam beberapa tahun terakhir menjalankan operasi politik kelompok militan tersebut dari pengasingan di Qatar. Pada hari Selasa (30/7), Haniyeh berada di Iran bersama anggota senior lain dari "poros perlawanan" Iran — yang meliputi Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman — untuk menghadiri pelantikan presiden Iran yang baru terpilih.
Sebagai pemimpin politik Hamas, Ia memegang peranan penting dalam negosiasi dan diplomasi berisiko tinggi kelompok tersebut, termasuk negosiasi kesepakatan gencatan senjata yang terhenti dengan Israel. Haniyeh diangkat menjadi pemimpin Hamas di Gaza pada tahun 2006. Tahun itu, Ia sempat menjabat sebagai perdana menteri pemerintahan persatuan Palestina, yang dibubarkan setelah berbulan-bulan terjadi ketegangan yang mencakup konflik bersenjata antara faksi-faksi Palestina.
Pada tahun 2017, Ia diangkat menjadi pemimpin biro politik Hamas pada saat Hamas mencoba melembutkan citra publiknya saat berebut pengaruh di antara warga Palestina dan dunia internasional. Haniyeh memimpin Hamas dari Qatar dan Turki dalam beberapa tahun terakhir. Ia merupakan salah satu negosiator dalam perundingan yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, untuk mengakhiri perang di Gaza dengan imbalan sandera yang ditangkap dalam serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel.
Israel diduga menjadi pelaku atas pembunuhan salah satu tokoh senior Hamas Palestina itu.
Ismail Haniyeh dibunuh Israel di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7).
Kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh berbuntut panjang dan mendapat reaksi keras dari pemerintah Iran.
Haniyeh dibunuh di Teheran, Iran pada Selasa (30/7).
Ismail Haniyeh dibunuh Israel saat berada di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7) dini hari.
Semasa hidup, Ismail Haniyeh ternyata sudah sangat sering menjadi target Israel.
Iran berjanji akan membalas Israel atas pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Iran berjanji akan membalas kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran akhir bulan lalu.
Iran sebut akan balas dendam ke Israel atas kematian salah satu pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Haniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Dugaan keterlibatan Mossad dan pengkhianat Iran dalam rencana pembunuhan Ismail Haniyeh.
Begini Reaksi Israel Atas Kematian Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh