Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore.
-
Apa penyebab utama tawuran pelajar di Jakarta? Tidak ada alasan yang jelas mengapa sering terjadi tawuran antar pelajar di Jakarta. Namun biasanya penyebab utama tawuran adalah adanya singgungan antar pelajar, seperti saling ejek, saling hina, dan mengaku paling menguasai wilayah yang dilalui pelajar dari sekolah lain.
-
Di mana tawuran pelajar biasanya terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kapan pertama kali tawuran pelajar di Jakarta tercatat? Menurut Hendi, tawuran pelajar yang pertama kali tercatat dalam koran adalah terjadinya tawuran pelajar di depan Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia.
-
Kenapa orang berbagi takjil? Berbagi takjil bisa dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai rezeki lebih di bulan Ramadan dan ingin berbagi. Biasanya, mereka termotivasi oleh suatu hal yang dapat meningkatkan rasa solidaritas mereka terhadap sesama.
-
Apa kata DPR soal tawuran pelajar? 'Kita apresiasi Polres Metro Jakarta Barat yang bekerja dengan sangat sigap, tidak sampai 1x24 jam setelah viral, semua pelaku langsung diamankan. Ini bagus, mereka memang harus ditindak tegas. Karena dari dulu, kasus tawuran ini enggak selesai-selesai, malah makin berani dan nekat.'
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Polres Metro Jakpus mengamankan 140 pelajar diduga hendak tawuran dengan modus bagi-bagi takjil. Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore.
"Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Susatyo mengatakan, 140 pelajar terjaring saat konvoi di empat lokasi yaitu Fly Over Roxy Sawah Besar, Traffic Light Carolus Senen, Bundaran HI Menteng dan Fly Over Jalan HBR Motik Kemayoran. Susatyo menyebut, ada dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
"Dua orang test urine positif atas nama DA (16) dan MAK (22) diduga menggunakan sabu mengandung zat metamfetamin diamankan," ucap dia.
Susatyo menegaskan, anggota akan tetap terus melaksanakan patroli gabungan untuk menindak para pelajar yang konvoi di jalan raya.
Hal ini salah satu bentuk komitmen Polres Metro Jakpus untuk mengatasi tawuran menjelang berbuka puasa, setelah berbuka puasa maupun menjelang sahur sampai dini hari.
"Patroli Polres maupun Polsek jajaran akan dikerahkan untuk mengantisipasi adanya konvoi remaja yang menggunakan sepeda motor yang dapat mengakibatkan kemacetan dan ketakutan warga yang sedang melintas di jalan raya. Dengan adanya Patroli secara rutin masyarakat merasa aman dan nyaman diperjalanan maupun di rumah," papar dia.
Susatyo mengimbau para orang tua agar memperhatikan dan mengarahkan anaknya jangan sampai salah pergaulan. Dia berharap wilayah Jakarta Pusat aman dan bebas dari segala gangguan Kamtibmas.
"Kita akan lakukan secara rutin terus menerus patroli baik sore, malam maupun menjelang sahur untuk antisipasi mencegah terjadinya tawuran dan kejahatan jalanan di wilayah Jakarta Pusat," ucap dia.
"Kita sudah mendirikan pos singgah patroli Ramadan sebanyak 24 Pos ditempatkan di titik rawan tawuran, apabila ada indikasi warga maupun remaja yang akan tawuran segera hubungi Polres Metro Jakpus dan Polsek terdekat untuk ditindak lanjuti," tutup dia.