Korea Selatan ogah beri bantuan pada korban banjir Korea Utara
Seoul mengatakan bantuan dari mereka akan diklaim sebagai bantuan dari pemerintah Kim Jong-un.
Korea Selatan menolak memberikan bantuan darurat ke beberapa wilayah Korea Utara yang dilanda banjir parah. Korea Selatan beralasan mereka takut kalau bantuan yang mereka berikan malah diklaim dari pemerintah rezim Kim Jong-un.
"Jika Seoul mengirim bantuan, Kim Jong-un akan mengklaimnya," ucap juru bicara Kementerian Unifikasi Jeong Joon-hee, seperti dilaporkan AFP, Jumat (23/9).
-
Di mana Korea Utara terletak? Korea Utara merupakan negara yang terletak di Asia Timur. Ibu kotanya bernama Pyongyang dan berseberangan dengan Korea Selatan.
-
Dimana lokasi dari kampung dengan bangunan khas Korea dan Jepang di Sumatera Barat? Di Payakumbuh juga ada kampung ala Korea dan Jepang di Lembah, Tarantang, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatra Barat. Bangunan khas ala Korea dan Jepang ada di tempat ini. Tempat ini sengaja dibuat dengan suasana persis seperti di negara asalnya. Nuansanya hampir sama persis, ditambah adanya pohon sakura dengan bunga yang berguguran bikin suasana mirip di Korea dan Jepang.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Siapa yang memamerkan kemampuan senjata nuklir terbaru Korea Utara? Pada Kamis (23/3) pekan lalu, Pyongyang memperlihatkan kehebatan senjata strategis berupa drone nuklir bawah laut.
"karena situasi akan menjadi seperti itu, maka saya pikir semua bantuan internasional akan sia-sia," sambungnya.
Beberapa hari lalu, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menolak permintaan dari beberapa organisasi non-pemerintah (NGO) yang mendesak penyaluran bantuan ke Pyongyang.
"Korut mengklaim menderita musibah terbesar, namun Kim Jong-un masih bisa tersenyum dan melakukan uji coba mesin roket terbaru," tutur jeong.
Federasi Palang Merah Internasional dan Red Crescent Societies (IFRC) meminta adanya penggalangan dana hingga USD 15,5 juta (setara Rp 203,4 miliar) untuk membantu warga Korea Utara. Pasalnya, jika bantuan tidak segera diberikan, kedua organisasi itu khawatir terjadi bencana kedua, seperti kelaparan di Korea Utara.
Sedikitnya 138 orang tewas dan hampir 400 lainnya hilang setelah hujan terus mengguyur wilayah Korea Utara, dan menyebabkan banjir besar. Sejumlah desa di timur laut Korea Utara hancur akibat banjir bandang itu.
Dari data PBB, 140 ribu orang di Korut membutuhkan bantuan darurat. IFRC menyebutkan, sekitar 70 ribu warga Korea Utara kehilangan tempat tinggal akibat puluhan ribu rumah rusak diterjang banjir.
Ditengah masalah banjir yang melanda sebagian wilayahnya, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un masih melakukan uji coba mesin roket terbaru. Kim bahkan mengklaim uji coba ini sangat sukses.
Baca juga:
Korea Selatan minta PBB pertimbangkan lagi keanggotaan Korea Utara
Korea Selatan bentuk tim khusus untuk bunuh Kim Jong-un
Menhan cantik baru pilihan PM Jepang dimusuhi Korea dan China
Korea Utara ganggu sistem navigasi Korea Selatan di perbatasan
'Kim Jong un harus diadili dan dieksekusi seperti Saddam Hussein'
Korut bombardir Korsel dengan tisu toilet bekas dan puntung rokok