Lima perang hujatan Hillary vs Trump dalam kampanye pemilu AS
Persaingan menuju kursi presiden Amerika semakin memanas.
Persaingan menuju kursi presiden Amerika Serikat antara kandidat dari Partai Demokrat Hillary Clinton dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump semakin memanas.
Beberapa hari lalu tim kampanye Trump menyebut Hillary Clinton mengidap suatu penyakit yang dia sembunyikan dan dia akan meninggal dalam waktu kurang dari setahun.
Ucapan itu menanggapi penampilan Clinton yang sering terlihat memakai mantel ke mana pun dia pergi.
Serangan bernada hujatan semacam itu bukan yang pertama kali dilakukan oleh kubu Trump terhadap Hillary. Kubu Hillary pun tidak kalah dalam menghujat sepak terjang Donald Trump.
Berikut lima di antara sekian banyak perang hujatan antara Hillary Clinton melawan Donald Trump dalam kampanye pemilu presiden AS:
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang memuji Trump sebelum Trump menjadi presiden pada 2016? Sebelum Trump maju untuk menjadi presiden pada 2016, Putin memuji Trump dengan menyebutnya "luar biasa dan berbakat".
Trump: Hillary bisa menang di Pennsylvania jika berlaku curang
Calon presiden Partai Republik Donald Trump menegaskan jika dirinya bisa dikalahkan hanya apabila ada yang berlaku curang terhadapnya. Sang taipan dikabarkan siap menyisir daerah tersebut untuk meyakinkan bila tidak ada masyarakat yang menyumbangkan suaranya hingga lima kali.
"Kami akan menuju Pennsylvania. Menuju ke sana untuk meyakinkan area tersebut dan mengawasi serta mempelajari juga meyakinan agar tidak ada masyarakat yang datang memberikan suara hingga lima kali," katanya dalam pawai di Altoona, Pennsylvania, seperti diberitakan CNN, Sabtu (13/8).
"Jika anda berlaku curang, pasti akan kalah. Satu-satunya cara mengalahkan kami, ini pendapat pribadi saya, saya tekankan di Pennsylvania, adalah jika ada kecurangan yang terjadi," tegasnya.
Trump juga mengatakan pemimpin partainya sangat terfokus pada hal ini (kecurangan). Menyikapi kemungkinan tersebut, partainya sudah menyiapkan aturan hukum, sherif dan kepala polisi, serta setiap orang untuk mengawasi.
Donald Trump tuduh Hillary adalah pendiri sesungguhnya ISIS
Aksi saling hujat antara dua calon presiden Amerika semakin panas. Kini giliran Donald Trump, capres Partai Republik, menuding rivalnya Hillary Clinton sebagai dalang dibentuknya Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).
Seperti dikutip dari the Independent, Kamis (3/8), Trump mengumumkan tuduhan seruis tersebut sat berkampanye di Pantai Daytona, Florida. Ucapan menyerang Hillary ini diduga agar Trump bisa menjauh dari pertikaian dengan ayah dari tentara muslim Amerika Serikat yang berbicara konvensi nasional Partai Demokrat.
"Hillary Clinton seharusnya mendapat penghargaan dari ISIS sebagai pendiri mereka," kata Trump. Sebelumnya, sang miliarder bisnis kasino dan properti ini menyebut Hillary sebagai 'setan' musuh demokrasi. Trump tidak mengelaborasi tudingannya dengan bukti-bukti sahih.
Selain Hillary, Trump juga tak lupa mengkritik presiden Amerika Serikat Barack Obama. Trump menyebut Obama melakukan berulang kali kekeliruan dalam kebijakan luar negeri karena dulu pernah mengangkat Hillary sebagai menlu. Contoh kasus yang dipakai Trump adalah kekacauan di Libya setahun terakhir.
"Kita memiliki presiden yang sebenarnya tidak kompeten. " ujarnya.
"Kita dipermalukan oleh Presiden Obama dan kebijakannya. Lihat Libya, lihat kekacauannya dan itu adalah saat dia (Hillary) memberi tahu Obama apa yang harus dilakukan," imbuh Trump.
Melihat fenomena Trump, jajaran Partai Republik telah berulang kali mendesak agar sang capres mengubah gayanya. Pidato Trump yang menyerang keluarga tentara muslim malah menuai kecaman. Beberapa petinggi Partai Republik sudah mengumumkan lebih mendukung Hillary bila Trump tidak mengubah karakter.
Rekan Trump, Newt Gingrich mengatakan Trump harus berubah kalau mau menang dalam Pemilu November mendatang. "Situasi persaingan saat ini sangat tidak bisa diterima. Keduanya sama-sama menunjukkan kualitas yang pantas (menjadi presiden AS)," katanya melalui telepon kepada The Washington Post.
Trump ejek Hillary tak akan mampu melawan Putin
Calon kuat presiden asal Partai Republik, Donald Trump, menghina rivalnya Hillary Clinton melalui unggahan video. Teror tersebut dilancarkan lewat akun instagram pribadinya, realdonaldtrump.
Dalam video berdurasi 15 detik ini, Trump menyebut bila Hillary tidak akan cukup kuat untuk mengatasi kebijakan isu luar negeri. Tampilnya Presiden Rusia Vladimir Putin dan militan yang menodongkan pistol ke kamera, diibaratkan sebagai masalah luar negeri yang dihadapi dunia saat ini.
"Ketika kita dihadapkan dengan mereka, rival terberat kita, Partai Demokrat, akan memiliki jawaban seperti ini," ujar narasi video tersebut, seperti dilansir dari laman the Hill, Jumat (18/3).
Video tersebut terhenti dan Hillary saat berpidato. Namun, bukan suara Hillary yang muncul, melainkan suara 'gonggongan anjing'. Trump menegaskan bila publik Amerika Serikat tidak membutuhkan sekedar omongan.
Bulan lalu Trump menuding Hillary telah melakukan standar ganda. Menteri Luar Negeri itu disebut sebagai lelucon bagi Trump.
"Saya pikir dia memalukan bagi negara, dia tengah berada dalam investigasi federal, dia tidak memilki kekuatan untuk menjadi seorang presiden," celoteh Trump dalam wawancara terpisah.
Clinton sebut Trump pemicu gerakan kebencian
Dalam wawancara dengan Anderson Cooper dari stasiun televisi CNN, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Hillary Clinton mengatakan pesaingnya, Donald Trump adalah pemimpin gerakan kebencian.
"Dia mengambil alih gerakan kebencian. Dia membawanya dalam kampanye dan ke tengah masyarakat dan negara kita," ujar Clinton, seperti dikutip CNN, Rabu (24/8).
Trump, kata Clinton, sudah meragukan kewarganegaraan presiden Afro-Amerika pertama. Trump juga pernah dituntut atas diskriminasi terhadap warga yang berwarna kulit, serta mengecam hakim yang punya keturuan Meksiko.
Clinton: Trump tak punya solusi atas apa yang dia bicarakan
Calon presiden Amerika Serikat dari PArtai Demokrat Hillary Clinton menanggapi pidato Donald Trump ketika dinobatkan sebagai kandidat presiden dari Partai Republik.
Menurut Hillary, Trump tidak mewakili suara rakyat Amerika dalam isi pidatonya.
"Visi dia tentang Amerika seolah menunjukkan rakyat tidak berdaya. Bahwa kita butuh diselamatkan. Dia seperti bilang, 'saya sendiri bisa membereskan masalah,'" ujar Clinton, seperti dilansir CNN, Juli lalu.
Mantan menteri luar negeri itu juga mengatakan Trump dalam pesan-pesan kampanyenya selalu menggambarkan visinya yang gelap dan selalu memecah belah.
"Dia membuat orang takut dan marah serta mendendam tapi tidak memberi solusi atas apa yang dia bicarakan."
Â
(mdk/pan)