Lokasi tiga WNI hilang diketahui, pencarian udara dihentikan
Kawasan wisata itu hancur tersapu longsoran salju dan batu, akibat gempa 7,8 skala richter pada 25 April lalu.
Tim evakuasi pemerintah menyatakan pencarian udara tidak diperlukan lagi. Lokasi tiga Warga Negara Indonesia sudah jelas berada di area sekitar Hotel Everest, Taman Nasional Langtang, Nepal. Kawasan wisata itu hancur tersapu longsoran salju dan batu, akibat gempa 7,8 skala richter pada 25 April lalu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh dan Nepal, Iwan Wiryanata Atmadja menyatakan temuan tim udara hari ini, Minggu (3/5), sudah cukup akurat.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Apa yang digambarkan oleh Kesenian Sapi Gumarang? Kesenian Sasapian atau Sapi Gumarang ini memiliki makna yang kuat tentang penggambaran suburnya pertanian di Bandung Barat.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
-
Kapan Magha lahir? 1 Magha menjadi anak pertama yang lahir di dunia, Kemudian, setelah beberapa saat, Degha lahir sebagai anak kedua.
-
Kapan Jembatan Girpasang diresmikan? Padahal waktu awal peresmiannya pada tahun 2022 lalu tempat tersebut dibanjiri pengunjung.
Artinya, pemerintah tidak akan lagi menyewa helikopter untuk melacak keberadaan Kadek Andana, Alma Parahita, dan Jeroen Hehuwat, warga Bandung yang sampai sekarang hilang di Nepal.
"Daerahnya sudah diidentifikasi, situasinya sudah diidentifikasi, kita tidak mungkin melakukan lebih dari itu," kata Iwan saat dihubungi di Kathmandu.
Walau menghentikan pencarian udara, Iwan menampik pemerintah menyerah. Tim evakuasi darat masih berada di Dhunce, dekat Langtang, untuk mencari informasi, apakah tiga anggota Taruna Hiking Club itu menjadi korban.
Upaya pencarian darat hingga waktu tak terbatas pun juga dibantu militer Nepal. "Kita akan koordinasi dengan Army Nepal, untuk menitipkan nama-nama WNI yang kita masih cari."
Rumah sakit maupun tempat penampungan korban longsor di seantero Nepal sekaligus terus dihubungi. "Kita akan ke semua kemungkinan tempat yang jadi penampungan, Di tempat koordinasi juga kita titipkan nama-nama itu," kata Iwan.
Letkol (Pnb) Indan Gilang yang ikut tim pencari di helikopter menyatakan kawasan Langtang hancur lebur akibat longsoran batu dan salju. Kawasan Hotel Everest, tempat tiga WNI itu menginap, sulit dijangkau dengan jalan kaki. Helikopter pun mustahil mendarat karena seluruh bangunannya rusak berat.
"Memang kita belum bisa memastikan posisi clear. Tapi yang bisa dikonfirmasi pada tanggal 24 April pagi mereka ada di Hotel Everest, dan berencana menginap semalam lagi," ungkap Indan.
Di area sekitar Hotel Everest, tim SAR setempat menemukan 40 jenazah, terdiri dari 37 warga lokal dan 3 turis asing. Dari identifikasi tim pimpinan Indan, tidak ditemukan WNI dalam deretan jenazah tersebut.
(mdk/ard)