Makin akrab, Trump sebut Putin tak mungkin bunuh wartawan
Kedua politikus kontroversial itu saling memuji. Putin kini sedang diserang atas tudingan pelanggaran HAM
Bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump membela Presiden Rusia Vladimir Putin. Dalam pernyataannya, Trump mengatakan Putin tidak mungkin menyalahgunakan kekuasaan dengan memerintahkan pembunuhan wartawan di seantero Rusia.
Pengusaha sekaligus pembawa acara televisi di Negeri Paman Sam itu mengatakan tak pernah mendengar informasi apalagi bukti Putin melakukan pembunuhan terhadap wartawan AS itu.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Kapan Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara? Sebagai informasi, beberapa waktu yang lalu Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke Korea Utara (Korut). Saat tiba di Pyongyang pada Rabu (19/6/2024) Putin terlihat disambut dengan karpet merah dan pelukan hangat dari Kim Jong Un.
"Saya tidak pernah lihat Putin melakukan pembunuhan. Sepertinya jahat jika menuduhnya demikian," seru calon presiden dari Partai Republik itu, seperti dilaporkan surat kabar Daily Mail, Senin (21/12).
Trump sendiri juga mengungkapkan betapa dia sangat menghormati Putin. Dia juga mengatakan terima kasih atas pujian Putin kepada dirinya.
"Jika Putin menghormati saya dan ingin menelepon saya untuk ide-ide brilian lain, itu sangat bagus. Saya juga menghormatinya. Saya akan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang baik untuk bangsa kita," lanjut dia.
Trump juga mengatakan akan memperbaiki hubungan dengan Rusia jika dia menjabat sebagai Presiden Negeri Adi Daya nanti.
Presiden Putin diduga bertanggung jawab atas kematian 56 wartawan di seantero Rusia. Salah satu yang paling menonjol adalah penembakanAnna Politkovskaya pada 2006 tak lama setelah sang wartawan mengkritik Putin.
Tudingan pada Putin muncul dalam sesi debat capres Partai Republik pekan lalu. Senator Marco Rubio, rival Trump, menyebut Putin bertanggung jawab atas serangkaian pembunuhan jurnalis, sekaligus pembantaian konflik Chechnya di tahun pertama mantan agen KGB itu menjabat.
Pekan lalu, Putin memuji sosok Donald Trump. Pengusaha tajir yang bikin heboh karena mengusulkan pelarangan orang Islam masuk AS itu dianggap sang presiden Rusia sosok bertalenta.
"Dia politikus yang cerdas, luar biasa, dan tidak diragukan lagi memang bertalenta," kata Putin.
"Tentu saya tidak bisa menentukan laik tidaknya Trump menjadi presiden AS, itu tergantung para pemilih. Namun kita harus mengakui dialah pemimpin dalam perjalanan menuju pilpres Amerika sementara ini," imbuhnya.
Baca juga:
Putin ternyata kagumi Donald Trump, sebut sang capres 'bertalenta'
Fakta unik soal Presiden Putin yang jarang diketahui
Aksi muslim AS gelar salat di jalan tolak Donald Trump
Warga Amerika lebih suka orang muslim dibanding Donald Trump
Kisah inspiratif orang-orang serukan anti-Islamophobia