Matahari terang 24 jam, muslim di Kutub Utara bingung saat Ramadan
Kawasan di Lingkaran Artktik meliputi sebagian Rusia, Finlandia, Swedia, Norwegia, Kanada, Alaska, dan Greenland.
Beberapa hari lagi bulan suci Ramadan akan tiba. Sebagian besar umat Islam menyambut gembira bulan penuh berkah ini. Namun tidak bagi warga muslim di sekitar Kutub Utara atau di Lingkaran Arktik, bagian atas Bumi.
Mereka kebingungan dengan aturan kapan buka puasa dan kapan waktu sahur karena pada tahun ini, matahari akan bersiran terus selama 24 jam, alias tidak ada malam.
Kawasan di Lingkaran Artktik meliputi sebagian wilayah Rusia, Finlandia, Swedia, Norwegia, Kanada, Alaska, dan Greenland atau Denmark.
Tanggal 1 Ramadan diperkirakan akan jatuh pada 18 Juni nanti. Tiga hari setelah itu kawasan di Lingkaran Arktik akan mengalami hari terpanjang karena matahari tidak akan terbenam dan hanya tenggelam selama beberapa jam saja di sebelah selatan wilayah itu.
Asosiasi Islam Swedia kini tengah berupaya mengeluarkan peraturan baru untuk menyiasati kebingungan saat Ramadan tahun ini.
"Kami punya dua pertanyaan sulit, kapan waktu buka puasa tiba dan kapan waktu puasa dimulai," kata Muhammad Kharraki, juru bicara Asosiasi Islam Swedia kepada kantor berita AFp dan dilansir International Business Times, akhir pekan lalu.
Sejumlah ulama di Swedia menyarankan warga muslim mengikuti jadwal puasa seperti umat Islam di kawasan sebelah selatan Swedia.
"Kita seharusnya mulai puasa sebelum matahari terbit, saat subuh. Tapi tidak ada subuh di bulan musim panas ini di Stockholm," kata Kharraki.