Menjauh dari AS, Duterte perkuat hubungan dengan China
Menjauh dari AS, Duterte perkuat hubungan dengan China. Presiden Filipina itu sedang melawat ke China untuk memperkuat hubungan perdagangan, investasi dan pelatihan sumber daya manusia.
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China, Shen Danyang mengatakan bahwa pemerintah ingin memperluas kerjasama perdagangan dengan Filipina selama kunjungan Presiden Rodrigo Duterte ke Negeri Tirai Bambu pekan ini. Keduanya akan mempererat hubungan komersial dan meredakan ketegangan yang telah terjadi beberapa tahun belakangan.
Duterte akan melakukan kunjungan ke 200 pelaku bisnis selama empat hari, dan ini disinyalir akan menjadi sinyal untuk memulihkan hubungan keduanya setelah terlibat perseteruan klaim teritorial Laut Cina Selatan.
Shen mengatakan, dalam rangka memperkuat hubungan perdagangan, negaranya akan mendorong perusahaan untuk berinvestasi dalam memperkuat pembangunan infrastruktur dan pelatihan sumber daya manusia.
"China berharap kunjungan Presiden Filipina ini akan menjadi jalan untuk mengkonsolidasikan dan memperkuat hubungan perdagangan bilateral juga memperluas lingkup kerjasama bilateral untuk membawa keuntungan antar negara," kata Shen, dilansir dari kantor berita Reuters, Selasa (18/10).
Duterte mengungkapkan perjalanannya ke China merupakan titik balik dalam hubungan bilateral, meskipun dia mengakui kekhawatirannya terhadap reaksi masyarakat tentang upaya perbaikan hubungan keduanya.
Sebelum ke China, Duterte menyatakan tidak akan melanjutkan kerja sama latihan militer dengan Amerika Serikat dan dia juga sempat mengatakan 'go to hell' kepada Presiden Barack Obama.