Menlu serahkan 3 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf kepada keluarga
Menlu serahkan 3 WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf kepada keluarga. Penyerahan itu dilangsungkan di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, kemarin sore. Penyerahterimaan tersebut disaksikan oleh wakil PT. Rusianto Bersaudara, perusahaan pemilik kapal TB Charles.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kemarin sore menyerahkan tiga WNI yang dibebaskan Abu Sayyaf kepada keluarga. Serah terima dilakukan di Gedung Kemlu, Jakarta.
Ketiga WNI tersebut adalah Ferry Arifin asal Samarinda serta Edi Suryono dan Muhammad Mahbrur Dahri asal Sulawesi Selatan.
Penyerahterimaan tersebut disaksikan oleh wakil PT. Rusianto Bersaudara, perusahaan pemilik kapal TB Charles.
Dikutip dari siaran pers Kementerian Luar negeri yang diterima merdeka.com, Sabtu (8/10), pada kesempatan tersebut, Ferry Arifin atas nama keluarga menyampaikan terima kasih yg sebesar-besarnya kepada pemerintah RI atas bebasnya tiga ABK, dan memohon agar pemerintah terus mengupayakan pembebasan dua sandera lainnya.
Ungkapan terima kasih kepada pemerintah juga disampaikan oleh wakil perusahaan atas pendampingan pemerintah sejak awal kasus penyanderaan. Perusahaan akan meminta lima ABK yang sudah bebas nantinya berbagi pengalaman dengan sekitar 1000 karyawan lainnya.
Sementara itu Menlu Retno menyampaikan rasa syukur atas pembebasan tersebut.
"Ini adalah hasil kerja bersama dari seluruh elemen Pemerintah. Meskipun diam, tapi pemerintah terus mengerahkan kemampuan dan upaya untuk melakukan pembebasan", ujar Menlu Retno.
Terkait dua WNI yang masih di tangan sandera, Menlu Retno menyampaikan, upaya terus dilakukan di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan.
Proses yang dilakukan Pemerintah selalu mengedepankan keselamatan sandera. Karena itu dimohon dukungan semua pihak, khususnya keluarga.
Kepada perusahaan Menlu Retno juga mengingatkan agar semua perusahaan pengangkutan batu bara mematuhi koridor pelayaran yang sudah disepakati dalam Kesepakatan Trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina. Koridor tersebut ditetapkan untuk memudahkan pengawasan perjalanan kapal oleh aparat ketiga negara.
Perompakan kapal TB Charles terjadi 20 Juni 2016 lalu. Dari 13 ABK, tujuh ABK diculik dan disandera oleh dua faksi Abu Sayyaf yang berbeda. Hingga saat ini sudah lima ABK berhasil dibebaskan Pemerintah. Dua ABK lainnya masih di tangan penyandera di Filipina Selatan.
-
Apa yang disampaikan Retno Marsudi kepada Komisi I DPR RI? "Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita. Untuk itu, betul-betul dari lubuk hati yang paling dalam saya mengucapkan terima kasih banyak," kata Retno.
-
Siapa yang memberikan hadiah peta jadul Indonesia kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Kenapa Retno Marsudi mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? "Apa yang sudah dilakukan, dicapai oleh Kementerian Luar Negeri dan diplomasi Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dukungan ibu/bapak sekalian," ucapnya.
-
Kapan Retno Marsudi mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Hal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis."Kita masih akan berjumpa lagi Insyallah pada satu kali lagi yang saya dengar, tapi pertemuan hari ini merupakan salah satu pertemuan terakhir kita.
-
Hadiah apa yang diberikan Lolwah Al-Khater kepada Retno Marsudi? Lebih mengharukan, secara khusus, beliau memberi saya peta Indonesia tahun 1890 yang sengaja beliau peroleh pada saat beliau berkunjung ke Belanda minggu lalu,"
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Baca juga:
3 WNI berhasil dibebaskan dari kelompok Abu Sayyaf
Empat WNI bebas dari Abu Sayyaf sudah diserahkan pada keluarga
3 WNI dibebaskan Abu Sayyaf sudah diserahkan ke pemerintah Indonesia
Ini cerita di balik pembebasan 3 sandera WNI oleh Abu Sayyaf