Militer Myanmar minta maaf terbitkan foto palsu pengungsi Rohingya
Selain mengungkapkan soal penggunaan foto yang salah. Dalam laporan eksklusif yang diterbitkan hari Jumat, Reuters juga menemukan penggunaan caption yang tidak tepat pada foto dalam buku itu.
Militer Myanmar meminta maaf atas penggunaan dua foto dalam buku 'Myanmar Politics and Tatmadaw: Part I'. Foto yang digunakan dalam buku tersebut bukanlah foto asli krisis Rohinya Myanmar melainkan dokumentasi dari konflik di negara lain.
Pernyataan resmi itu disampaikan melalui surat kabar resmi militer Harian Myawady, Senin (3/9). Sebuah tindakan yang jarang terjadi.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Bagaimana situasi Rohingya di Bangladesh? Pemerintah Bangladesh telah berupaya untuk menangani masalah keamanan ini dengan meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar kamp-kamp pengungsian.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Rohingya di Pekanbaru? Mereka tiba tadi malam dan mengaku tidak tahu siapa yang membawa. Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
Dikutip dari Reuters, Selasa (4/9), selain mengungkapkan soal penggunaan foto yang salah. Dalam laporan eksklusif yang diterbitkan hari Jumat, Reuters juga menemukan penggunaan caption yang tidak tepat pada foto dalam buku itu.
"Reuters menemukan bahwa dua foto dalam buku militer tentang krisis Rohingya benar-benar diambil di Bangladesh dan Tanzania dan yang ketiga tertulis Rohingya memasuki Myanmar dari Bangladesh, padahal kenyataannya gambar itu adalah pengungsi yang meninggalkan Myanmar".
"Kami dengan tulus meminta maaf kepada para pembaca dan pemilik foto-foto untuk kesalahan itu," kata kelompok penerbitan buku.
Padahal foto yang digunakan merupakan migrasi yang terjadi di Tanzania dan satu lagi merujuk korban perang kemerdekaan Bangladesh tahun 1971.
Baca juga:
Militer Myanmar terbitkan buku tentang konflik Rohingya pakai foto palsu
Myanmar bantah laporan PBB tentang genosida warga Rohingya
Akankah militer Myanmar bertanggung jawab atas genosida terhadap Rohingya?
Warga Rohingya tuntut militer Myanmar diadili
Cerita mereka yang tak ingin kembali ke tanah kelahirannya
Ini alasan Bangladesh larang anak pengungsi Rohingya menerima pendidikan formal
Aung San Suu Kyi: Terorisme di Rakhine ancaman bagi kawasan