Nabi Muhammad SAW dijadikan nama buah nanas
Buah ini dipajang di instalasi untuk mengiklankan acara debat tahunan Universitas Reading, Inggris.
Sejumlah mahasiswa ateis diusir dari kegiatan tahunan Universitas Reading, Inggris, sebab menaruh pajangan nanas di instalasi pameran mereka dan memberinya nama Muhammad.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Jumat (5/10), mahasiswa tergabung dalam Masyarakat Humanis dan Sekuler (RAHS) mengatakan ingin merayakan kebebasan berbicara dan mengiklankan acara debat mendatang dengan tema, 'perlukah kita menghormati agama?'.
Mereka telah diperingatkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa sebab aksi mereka bisa menyinggung perasaan umat Islam se-Britania. RAHS menolak dengan alasan justru Nabi Muhammad SAW lah mendorong mereka untuk berdiskusi tentang penghujatan agama dan kebebasan. "Kami ingin mengatakan kebebasan bicara itu harus dilindungi. Sah saja memanggil nanas ini dengan nama apapun," kata juru bicara RAHS enggan menyebutkan namanya.
Ruppert Sutton penulis kebebasan berpendapat di kalangan kampus mengatakan Badan Eksekutif Mahasiswa tidak berhak membatasi kebebasan berekspresi kelompok ateis itu, "Namun kebebasan berbicara tetap harus tersaring agar tidak menyebar kebencian," ujarnya.
RAHS dikenal mahasiswa ateis bertindak agresif mengkampanyekan sebenarnya manusia tidak butuh agama. Tema debat tahunan itu terancam gagal bila kelompok itu terus berbuat ulah dan menyinggung perasaan umat beragama.