Nicolas Maduro dijagokan gantikan Chavez
Menurut survei, Maduro meraup 50 persen suara. Sedangkan kandidat dari oposisi, Henriques Capriles hanya 36 persen.
Menurut sebuah survei di Venezuela baru-baru ini Wakil Presiden Nicolas Maduro akan memenangkan pemilihan presiden menggantikan Hugo Chavez jika pemilihan umum digelar.
Konstitusi Venezuela menyatakan jika Chavez tak bisa melanjutkan jabatan sebagai presiden maka pemilihan umum harus digelar dalam waktu 30 hari.
Kantor berita Reuters melaporkan, Rabu (20/2), dalam survei dilakukan oleh lembaga lokal Hinterlaces itu Maduro meraup sebanyak 50 persen suara dibanding kandidat dari oposisi Henriques Capriles hanya 36 persen.
Chavez Senin lalu telah kembali ke Venezuela setelah menjalani operasi kanker di Ibu Kota Havana, Kuba, sejak dua bulan lalu. Presiden yang telah berkuasa selama 14 tahun itu kini masih menjalani perawatan lanjutan di rumah sakit militer di Ibu Kota Caracas.
Sebelumnya Chavez telah menyebut nama Maduro sebagai calon pengganti yang dipilihnya. "Saya meminta dari lubuk hati, rakyat memilih Nicolas Maduro sebagai presiden," ujar Chavez Desember lalu seperti dilansir surat kabar the Guardian.
Capriles, 40 tahun, yang tahun lalu kalah dari Chavez tampaknya akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden mendatang.
Chavez hingga saat ini belum berbicara kepada publik sejak dia dioperasi di Kuba Desember lalu.
Warga Venezuela berharap Chavez akan segera diambil sumpahnya di rumah sakit militer di Caracas untuk kembali menjabat sebagai presiden enam tahun ke depan. Chavez seharusnya diambil sumpah 10 Januari lalu namun dia tak bisa menghadiri upacara pengambilan sumpah itu karena masih dirawat Kuba.