Presiden Putin Sidak Pasukan Chechnya buat Serang Ukraina: Benar-Benar Tak Terkalahkan!
Kedatangan Putin ke Chechnya itu disebut terjadi mendadak, di saat Moskow tengah berjuang mengusir pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk.
Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov memeriksa pasukan dan relawan Chechnya yang akan dikirim untuk bertempur di Ukraina. Inspeksi pasukan itu dilakukan saat Putin mengunjungi negara yang berada di Kaukasus Utara itu untuk yang pertama kalinya sejak 2011.
"Selama kami memiliki orang-orang seperti Anda, kami benar-benar, benar-benar tak terkalahkan," kata Putin kepada para prajurit di Universitas Pasukan Khusus Rusia, sebuah sekolah pelatihan di Gudermes, Chechnya, menurut transkrip di situs web Kremlin.
"Menembak di lapangan tembak di sini adalah satu hal, dan mempertaruhkan nyawa dan kesehatan Anda adalah hal lain. Namun, Anda memiliki kebutuhan batin untuk membela Tanah Air dan keberanian untuk membuat keputusan seperti itu," ujar Putin dikutip dari Aljazeera, Rabu (21/08/2024).
Kedatangan Putin ke Chechnya itu disebut terjadi mendadak, di saat Moskow tengah berjuang mengusir pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk. Seperti diketahui, pasukan Ukraina berhasil menyerang balik Rusia dengan melintasi perbatasan bagian utara ke wilayah Kursk.
Serangan balik itu dinilai telah mempermalukan Putin dan tentaranya. Padahal hal itu terjadi di saat pasukan Rusia terus maju dengan mantap di garis depan di Ukraina timur.
Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov mengatakan kepada Putin pada pertemuan terpisah bahwa Chechnya telah mengirim lebih dari 47.000 tentara ke Ukraina sejak dimulainya perang, termasuk sekitar 19.000 sukarelawan.
Ramzan Kadyrov merupakan sekutu utama Kremlin yang telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat. Kadyrov sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki tangan Putin".
Meskipun Putin jarang mengunjungi Chechnya dalam beberapa tahun terakhir, wilayah tersebut telah membentuknya menjadi sebagai seorang politisi.
Putin memiliki sejarah dengan Chechnya. Sebagai perdana menteri yang baru dilantik pada tahun 1999, Putin melancarkan perang Chechnya kedua yang brutal melawan pejuang separatis dan garis keras di wilayah yang sebagian besar penduduknya Muslim itu.
Serangan darat besar-besaran yang didukung oleh tembakan artileri gencar dan kampanye pengeboman udara itu telah menewaskan sedikitnya 50.000 orang dan menghancurkan ibu kota Grozny.
Kadyrov dilantik sebagai presiden di Chechnya pada 6 April 2007 atas penunjukan Putin. Dengan tangan kanannya di atas UUD Chechnya, Ramzan diambil sumpah kepresidenannya di Gudermes.
Ramzan adalah mantan pemimpin pemberontak yang dikenal dekat dengan Kremlin. Ayahnya adalah mantan Presiden Akhmad Kadyrov yang dibunuh pada Mei 2004.
Kadyrov telah menggunakan uang dari Moskow untuk membangun kembali wilayah yang hancur tetapi kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan Kadyrov memerintah melalui kekerasan dan intimidasi.