Obama minta Trump berhenti 'merengek' dicurangi sebelum pemilu
Jajak pendapat menunjukkan Donald Trump tertinggal enam poin dari lawannya Hillary Clinton menjelang pemilu pada 8 November mendatang. Trump lantas menuding pers dan banyak pihak sengaja menjegal, membuat pendukung fanatiknya berniat melakukan kudeta
Presiden Amerika Serikat Barack Obama geram dengan pernyataan yang berkali-kali diucapkan Donald Trump menjelang pemilihan umum 8 November mendatang. Bakal calon presiden dari Partai Republik ini selalu merasa telah dicurangi oleh sekian skandal yang dirancang oleh lawannya, Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Beberapa skandal itu misalnya pembocoran rekaman ucapan Trump yang melecehkan perempuan serta data pembayaran pajaknya yang sangat rendah sejak tahun 90-an yang kerap diulas media massa.
Obama memerintahkan Trump agar 'berhenti merengek' dan sebaiknya menyelesaikan semua kasus yang melibatkannya untuk menambah perolehan suaranya.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Kapan pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden? Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada 20 Oktober mendatang.
Sang Presiden AS merasa tuduhan-tuduhan Trump membahayakan pondasi demokrasi di Negeri Adi Daya itu. Selain tidak bertanggung jawab, ocehan Trump justru menyerang balik partainya sendiri.
"Terkait dengan pernyataan dari kandidat Partai Republik, perlu dicatat bahwa pemilu AS dijalankan dan dipantau oleh pejabat setempat, yang mungkin ditunjuk oleh gubernur dari Partai Republik. Kasus penipuan pemilihan tidak akan ditemukan dalam pemilu Amerika," kata Obama seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (19/10).
Jajak pendapat terakhir menunjukkan Trump tertinggal enam poin dari Hillary yang meraup dukungan 46 persen calon pemilih. Mengingat pemilu tinggal hitungan minggu, banyak pengamat politik memperkirakan Trump sulit merebut hati pemilih mengambang di sisa waktu kampanye.
Trump dalam kampanye di Grand Junction awal pekan ini mengingatkan pendukungnya bahwa semua unsur di AS sedang berkonspirasi untuk menggagalkannya menjadi presiden. Salah satu tertuduh utamanya adalah pers, karena dianggap sering mengungkap skandal-skandal bos kasino dan properti itu.
"Pers telah menciptakan suatu sistem yang bisa dicurangi untuk meracuni pikiran para pemilih," ujarnya.
Presiden Obama dalam jumpa pers di Gedung Putih kemarin malam mengingatkan Trump agar mengurangi komentar-komentar yang memanaskan situasi. Di beberapa negara bagian, pendukung fanatik Trump bersumpah akan melakukan kudeta seandainya Hillary terpilih. Sebagian lagi dilaporkan serius merencanakan pembunuhan jika calon presiden wanita pertama di AS ini menang pemilu.
"Saya akan meminta Trump untuk berhenti merengek dan fokus menyelesaikan masalahnya mendapatkan suara," kata Obama.
Baca juga:
Empat ancaman Trump dan pendukungnya jika Clinton jadi presiden AS
'Pilih Trump berarti damai, pilih Clinton berarti perang'
Kondisi Kantor Partai Republik di North Carolina usai dibom molotov
Pendukung Trump ancam kudeta bila Clinton menang pemilu
Tiga pekan jelang pemilu AS, Clinton unggul 11 poin dari Trump
Miliarder Silicon Valley sumbang USD 1,25 juta dukung Donald Trump
Gedung Putih minta CIA lancarkan serangan siber ke Rusia
Dituduh lakukan pelecehan seks, Trump sebut dirinya korban
Trump girang Wikileaks kembali bocorkan email Hillary Clinton