Para Menteri Israel Bergembira Trump Kembali Jadi Presiden AS, Berharap Dapat Keuntungan Ini
Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel saat menjabat sebagai Presiden AS ke-45 pada 2016-2020.
Para menteri Israel yang memiliki pandangan nasionalis bergembira setelah Donald Trump berhasil memenangkan pemilihan presiden AS 2024.
"Yesssss," tulis Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, di platform media sosial X.
Ben-Gvir, yang merupakan sekutu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikenal dengan pandangannya yang rasis, anti-Palestina, serta mendukung kebijakan permukiman.
Reaksi cepat juga datang dari Bezalel Smotrich, yang dianggap sebagai gubernur de facto Tepi Barat yang diduduki dan disebut memimpin proses aneksasi wilayah Palestina.
"Tuhan memberkati Israel. Tuhan memberkati Amerika," tulisnya di X.
Selama masa kepresidenannya yang pertama antara tahun 2016 hingga 2020, Trump melaksanakan kebijakan luar negeri yang oleh banyak pihak dianggap sangat mendukung Israel. Salah satu langkahnya adalah pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel serta pengakuan atas kedaulatan Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Pada Juli, Ben Gvir menyampaikan kepada Bloomberg bahwa kemenangan Trump akan membawa keuntungan bagi Israel.
"Dengan Trump, akan lebih jelas bahwa musuh harus dikalahkan," ujarnya seperti dilansir Middle East Eye pada Kamis (7/11). Pernyataan itu muncul sehari sebelum Netanyahu dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris di Washington.
"AS selalu memberikan dukungan kepada Israel dalam hal persenjataan, namun kali ini terasa bahwa kami sedang dipertimbangkan - bahwa kami berusaha dicegah untuk menang ... Hal itu terjadi di bawah pengawasan Biden dan memberikan banyak energi kepada Hamas," tambahnya.
Sebelumnya, Smotrich juga menunjukkan dukungannya kepada Trump, yang dianggapnya memiliki "keberanian dan integritas" setelah munculnya transkrip yang salah diterjemahkan yang menyebutkan bahwa Trump menentang solusi dua negara. Meskipun hasil resmi Pilpres AS 2024 belum diumumkan secara resmi, tetapi keunggulan Trump atas Kamala baik dalam electoral votes maupun popular vote memberikan peluang besar bagi dirinya untuk kembali ke Gedung Putih.
Sahabat Sejati Israel
Para menteri dalam kabinet Netanyahu juga mengekspresikan kebahagiaan mereka atas kembalinya Trump ke Gedung Putih.
"Selamat datang kembali Pak Presiden!!" tulis Yoav Kisch, Menteri Pendidikan. Menteri Komunikasi Israel.
Anggota parlemen Israel, Shlomo Karhi, menyatakan Trump adalah "sahabat sejati Israel". Ia juga menambahkan Trump akan mendukung Israel dalam upaya memulangkan sandera yang ditahan Hamas serta memastikan "kemenangan mutlak".
Netanyahu juga tidak ketinggalan, ia menggunakan platform X untuk menyampaikan ucapan selamat kepada Trump.
"Peristiwa bersejarah kembalinya Anda ke Gedung Putih menawarkan awal yang baru bagi AS dan komitmen ulang yang kuat terhadap aliansi besar antara Israel dan AS," tulis Netanyahu.
Ketegangan akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza telah memberikan tekanan serius pada hubungan AS dan Israel, meskipun pemerintahan Biden tetap memberikan dukungan militer dan diplomatik kepada Israel selama 13 bulan terakhir. Bulan lalu, Gedung Putih mengingatkan Netanyahu bahwa ia memiliki waktu 30 hari untuk mengambil tindakan konkret untuk mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza, atau berisiko kehilangan bantuan militer dari AS.