Pabrik alat pemadam kebakaran di Korsel meledak, 1 WNI tewas
Korban bernama Didik Setiawan, adalah pekerja asal Ponorogo. KBRI sedang mengurus pemulangan jenazah
Sebuah tabung di pabrik alat pemadam kebaran Hanguksobang di Korea Selatan meledak. Akibat ledakan ini, satu warga negara Indonesia (WNI) dinyatakan tewas, sementara dua lainnya luka-luka.
Dari penuturan seorang pekerja WNI, insiden terjadi pukul lima sore waktu setempat dan terdengan ledakan cukup keras pada tangki penyimpanan bahan pemadam kebakaran. Kejadian ini berlangsung di pabrik pembuat alat pemadam kebakaran di Desa Sunseo, Distrik Gun-ui, Provinsi Gyeongbuk, Korea Selatan.
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Apa yang terjadi pada para PMI di Korea Selatan? Tujuh pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi korban atas tenggelamnya kapal di Korea Selatan. Kepala Badan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan duka atas meninggalnya pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban tenggelamnya kapal tempat mereka bekerja di Korea Selatan.
-
Apa yang sedang dilakukan Wika Salim saat berlibur di Korea Selatan? Wika Salim baru saja membagikan foto-fotonya saat menjelajahi kawasan Myeong-dong di Seoul, Korea Selatan, tempat ia berlibur.
-
Dari mana WNI yang akan dipulangkan berasal? Sebab, tiga WNI selamat yang akan dipulangkan ke Indonesia ini rencananya diberangkatkan dari Kairo, Mesir.
-
Kapan Megawati tiba di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul melaporkan setidaknya ada sembilan WNI yang bekerja di pabrik tersebut. Satu yang meninggal adalah Didik Setiawan dari Ponorogo, sementara dua lainnya, Dwi Mulyono asal Malang dan Hari Subagyo, juga asal Ponorogo mengalami luka dan dirawat di rumah sakit setempat.
"Dwi Mulyono mendapat luka di bagian tangan, sedangkan Hari Subayo terluka akibat terkena obat pemadam kebakaran," seru Koordinator Fungsi Konsuler KBRI Seoul, M. Aji Surya kepada merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (1/3).
Otoritas pemadam kebakaran mengungkapkan, penyebab meledaknya tabung tersebut lantaran percikan api pada alat las yang digunakan untuk mengatasi retak pada tangki penyimpanan. Bahan tholuen yang ada di dalam tangki terkena percikan api dan menimbulkan ledakan.
Pihak KBRI Seoul sendiri sudah turun ke lapangan dan mencari data-data yang diperlukan korban, baik yang tewas maupun luka. KBRI juga terus melakukan koordinasi dengan pekerja WNI lainnya serta wakil pimpinan perusahaan.
"Kita sangat terpukul dan belasungkawa kepada para korban atas kejadian ini. KBRI akan melakukan yang maksimal untuk memberikan perlindungan dan mengawal hak-hak warga kita," ujar Cecep Herawan, Wakil Dubes RI di Seoul.
Kurang dari 12 jam sejak kejadian, diperoleh informasi bahwa perusahaan mengaku sudah kontak dengan keluarga guna membahas pengurusan jenazah, termasuk pengiriman ke tanah air. Hak-hak almarhum akan dipenuhi. Adapun korban luka juga akan diurus hingga pulih.
Hingga saat Ini, Fungsi Konsuler KBRI terus berkomunikasi dengan perusahaan dan teman-teman korban untuk memastikan hak-hak dari para TKI tersebut dapat diberikan secara cepat dan tepat.
(mdk/ard)