PBB: Afghanistan Berada di Tepi Jurang Kemiskinan Universal
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Kamis, Program Pembangunan PBB (UNDP) menyampaikan, angka kemiskinan bisa meningkat sampai 25 persen akibat kontraksi GDP Afghanistan. Setengah populasi negara tersebut membutuhkan dukungan kemanusiaan.
Sekitar 97 persen populasi Afghanistan bisa jatuh ke garis kemiskinan kecuali krisis politik dan ekonomi negara tersebut tertangani, seperti diperingatkan PBB.
Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Kamis, Program Pembangunan PBB (UNDP) menyampaikan, angka kemiskinan bisa meningkat sampai 25 persen akibat kontraksi GDP Afghanistan. Setengah populasi negara tersebut membutuhkan dukungan kemanusiaan.
-
Bagaimana Thariq Halilintar melafazkan ijab kabul? Thariq, dengan penuh khidmat, melafazkan ijab kabul dengan lantang sambil menggenggam tangan Mudji Massaid, ayah Aaliyah, yang bertindak sebagai wali nikah.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kenapa tawadhu itu penting? Setiap Muslim dianjurkan agar senantiasa merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan tidak berbuat semena-mena atau memandang remeh terhadap sesama.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kenapa gudang amunisi TNI dianggap rahasia? Sehingga, tidak bisa sembarang orang bisa mengetahui terkait gudang amunisi tersebut.“Kan orang juga nggak tahu di situ ada gedung munisi. Nggak tahu (orang), karena gudang munisi kan sifatnya rahasia tertutup dia,” ujarnya.
“Anggaran Anda terguncang. Cadangan Anda terguncang. Jika cadangan, Anda tahu sebesar USD 9 miliar, harus benar-benar dibekukan, maka perdagangan Anda terguncang. Anda mengalami gangguan dalam perdagangan domestik dan internasional,” jelas perwakilan UNDP Afghanistan, Abdallah Al Dardari, kepada Al Jazeera, dilansir Jumat (20/9).
“Biasanya di sebuah negara dengan situasi ini, lembaga keuangan internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan semua lembaga keuangan bilateral dan multilateral akan bersama-sama dengan PBB dan mengajukan program reformasi ekonomi. Kita tahu ini tidak akan terjadi,” lanjutnya.
Bahkan sebelum kekuasaan diambil alih Taliban bulan lalu, Afghanistan sangat tergantung pada bantuan, di mana lebih dari sepertiga GDP negara itu berasal dari pendanaan asing.
PBB mendesak Taliban mengizinkan petugas lembaga bantuan untuk bekerja.
“Biarkan masyarakat sipil, organisasi komunitas lokal, mengelola proyek (yang sedang berlangsung). Biarkan mereka mengimplementasikannya. Kami tidak meminta yang lain. Hanya jangan menghalanginya,” jelas Dardari.
Awal pekan ini, badan bantuan internasional memperingatkan ancaman krisis kemanusiaan di Afghanistan, di mana badan amal kedokteran Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengatakan sistem kesehatan negara yang rentan terancam runtuh.
PBB telah memperingatkan, 18 juta rakyat Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan dan krisis bisa bertambah banyak dan bercabang-cabang.
“Akan ada berbagai krisis: pengungsian internal, migrasi, orang-orang melarikan diri, orang-orang bergabung dengan bisnis gelap,” ujar Dardari.
“Menurut saya perdagangan opium akan meningkat, jauh lebih besar dari hari ini – sederhananya karena tidak ada pekerjaan lain. Kekerasan domestik akan meningkat juga. Tugas kita untuk melangkah sekarang.”
PBB meminta hampir USD 200 juta pendanaan tambahan untuk Afghanistan setelah Taliban merebut kekuasaan yang menyebabkan eksodus para pekerja badan bantuan dan pemotongan sejumlah bantuan.
Menurut laporan UNDP, berbagai faktor ini bisa menyebabkan angka kemiskinan dasar Afghanistan menggelembung.
Faktor penyebabnya termasuk kekeringan panjang, pandemi Covid-19, dan pergolakan yang disebabkan transisi politik saat ini.
UNDP mengusulkan paket intervensi, termasuk layanan dasar dan pendapatan dasar, bertujuan untuk membantu hampir 9 juta warga Afghanistan yang rentan, khususnya perempuan dan anak perempuan.
Baca juga:
Menguak Persekutuan Al Qaidah dan Taliban
Penuh Luka, Beginilah Kondisi Jurnalis Afghanistan yang Dipukuli Taliban
Taliban Siap Jalin Hubungan dengan Semua Negara Kecuali Israel
"Saya Akan Tetap Berdemo, Lebih Baik Langsung Mati daripada Mati Perlahan"
Taliban Janji Bakal Libatkan Perempuan dalam Pemerintahan
China Tawarkan Dana Bantuan Darurat USD 31 Juta untuk Afghanistan
Ashraf Ghani Minta Maaf Kepada Rakyat Afghanistan