Pejabat di Sekeliling Donald Trump Sembunyikan Informasi Akurat Soal Covid-19
Ini dilakukan untuk mendukung pandangan Trump yang meremehkan wabah Covid yang melanda AS. Demikian diungkapkan laporan kongres yang dirilis pada Senin.
Pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut mencegah para pejabat kesehatan memberikan informasi akurat terkait Covid-19. Ini dilakukan untuk mendukung pandangan Trump yang meremehkan wabah Covid yang melanda AS. Demikian diungkapkan laporan kongres yang dirilis pada Senin.
Pegawai senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengungkapkan kepada para penyelidik, para pejabat di sekeliling Trump merisak para staf dan berusaha menulis ulang laporan mereka agar sesuai dengan arahan Trump yang meremehkan krisis kesehatan masyarakat tersebut.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
"Para pejabat mengambil langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, memasukkan orang politik ke dalam proses publikasi dan membantah laporan ilmiah CDC, termasuk menyusun opini dan pesan publik lainnya yang dirancang berlawanan dengan temuan CDC," jelas laporan tersebut, dikutip dari Al Arabiya, Kamis (20/10).
Para penyelidik mewawancarai belasan mantan pejabat maupun pejabat CDC saat ini, juga pejabat pemerintah senior untuk dokumen 91 halaman tersebut yang dirilis subkomite terpilih DPR untuk krisis virus corona.
Panel ini menjelaskan bagaimana pejabat yang ditunjuk Trump di Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat (HHS) berusaha mengambil alih jurnal ilmiah mingguan CDC, Morbidity and Mortality Weekly Report (MMWR), mengedit maupun melarang artikel yang mereka yakini bisa merugikan Trump.
Orang-orang Trump ini juga berusaha mengganti konten, membantah, dan menunda penerbitan 18 jurnal MMWR dan peringatan kesehatan, namun hanya berhasil sedikitnya lima kali.
Laporan tersebut juga mengutip pejabat komunikasi CDC yang mengeluhkan orang dekat Trump di HHS kerap merisak para pegawai CDC yang membuat mereka merasa terancam.
Bahkan Wakil Direktur Penyakit Menular CDC, Jay Butler, pernah dilarang menyampaikan keterangan pers setelah pernyataannya dianggap terlalu mengkhawatirkan.
"Penyelidikan Subkomite Terpilih menunjukkan pemerintahan sebelumnya terlibat dalam kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya terkait keterlibatan politik dalam tanggap darurat pandemi pemerintah federal, yang mengacaukan kesehatan masyarakat demi menguntungkan tujuan politik mantan presiden," jelas ketua panel, Jim Clyburn dalam pernyataannya.
"Sebagaimana ditunjukkan laporan hari ini, Presiden Trump dan orang-orang terdekatnya berulang kali menyerang ilmuwan CDC, berkompromi dengan pedoman badan kesehatan masyarakat dan menekan laporan ilmiah sebagai upaya meremehkan keseriusan virus corona."
Laporan sebelumnya menyebut pemerintahan Trump melarang pejabat kesehatan berbicara di depan umum terkait pandemi. Trump juga disebut menekan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) agar mengeluarkan izin penggunaan hydroxychloroquine, obat anti-malaria yang dianjurkan Trump untuk mengobati Covid walaupun tidak terbukti manjur.
Partai Republik membantah laporan terbaru ini, menyebutnya partisan. Partai ini juga berjanji melakukan penyelidikan sendiri jika mereka menang di DPR atau Senat pada pemilu paruh waktu pada pertengahan November mendatang.
Baca juga:
Surat yang Pernah Dikirim Kim Jong Un ke Donald Trump Hilang
Trump Tawarkan Diri Jadi Ketua Tim Negosiasi Damai Rusia-Ukraina
Donald Trump Juluki Joe Biden "Musuh Negara" Saat Kampanye
Dokumen yang Disita dari Rumah Trump Berisi Data Kemampuan Nuklir Negara Lain
Donald Trump Tuding Obama Juga Simpan Dokumen Nuklir Setelah Rumahnya Digeledah