Pemerintahan Joe Biden Hentikan Sementara Penjualan Senjata ke Arab Saudi dan UEA
Pemerintahan Presiden Joe Biden menghentikan sementara penjualan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) karena sedang melakukan kajian yang lebih luas atas kesepakatan bernilai miliaran dolar yang dibuat pemerintahan Trump.
Pemerintahan Presiden Joe Biden menghentikan sementara penjualan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) karena sedang melakukan kajian yang lebih luas atas kesepakatan bernilai miliaran dolar yang dibuat pemerintahan Trump. Demikian diungkapkan sumber yang mengetahui masalah ini kepada CNN pada Rabu.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengonfirmasi penundaan penjualan tersebut sedang dalam kajian.
-
Kapan Saipul Jamil berangkat ke Arab Saudi? Saipul berangkat bersama kelompok terbang awal dari Indonesia. Ia sudah berada di Arab Saudi sejak beberapa hari yang lalu.
-
Siapa kapten dari tim nasional Arab Saudi? Sebagai kapten dan pemain kunci tim, winger kiri ini mencuri perhatian di Piala Dunia 2022 dengan mencetak gol dan membantu Arab Saudi mengalahkan Argentina 2-1 di fase grup.
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Arab Saudi? Maarten Paes akhirnya melakukan debutnya bersama Timnas Indonesia dan hasilnya cukup mengejutkan. Sebelumnya, Paes diperkirakan tidak akan tampil saat Timnas Indonesia bertandang ke markas Timnas Arab Saudi pada matchday 1 Grup C ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, yang berlangsung pada Jumat (06/09/2024).
-
Kapan Timnas Indonesia main lawan Arab Saudi? Timnas Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, pada Jumat (6/9/2024) dini hari WIB.
-
Mengapa Arab Saudi dianggap lebih diunggulkan saat melawan Indonesia? Selain sebagai tuan rumah, tim yang dilatih oleh Roberto Mancini juga memiliki kualitas pemain dan pengalaman yang lebih baik dibandingkan Indonesia.
"Untuk memastikan bahwa apa yang sedang dipertimbangkan adalah sesuatu yang memajukan tujuan strategis kami, dan memajukan kebijakan luar negeri kami," jelas Blinken, dikutip dari CNN, Kamis (28/1).
Blinken tidak merujuk pada penjualan atau negara tertentu dalam pernyataannya, yang disampaikan dalam konferensi pers Departemen Luar Negeri pertamanya sebagai Menlu AS.
Langkah penundaan ini menandakan perubahan pendekatan pemerintahan Biden setelah pemerintahan Trump menyetujui penjualan besar-besaran dalam beberapa bulan terakhir masa jabatannya.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri sebelumnya menggambarkan penghentian sementara ini sebagai tindakan rutin pemerintah rutin dalam setiap masa transisi, dan menunjukkan komitmen pemerintah terhadap transparansi dan tata kelola yang baik, serta memastikan penjualan senjata AS memenuhi tujuan strategis AS.
Pejabat ini juga tidak menyoroti negara tertentu dalam pernyataan mereka.
The Wall Street Journal pertama kali melaporkan tentang penghentian sementara penjualan senjata tersebut.
Anggota Kongres dari Demokrat mendukung langkah tersebut.
"Senjata yang kita jual ke Arab Saudi dan UEA telah digunakan untuk membunuh anak-anak sekolah, ditransfer ke milisi ekstremis, dan mengobarkan pertempuran senjata berbahaya di Timur Tengah," kata Senator Chris Murphy di Twitter.
"Ini langkah yang tepat. Sekarang saatnya mengatur ulang hubungan kita dengan sekutu Teluk."
Pada Selasa, anggota parlemen Demokrat mengirim surat ke Blinken, meminta untuk mencermati dan mengkaji ulang hubungan AS-Arab Saudi, dan salah satu permintaan mereka juga membekukan pengiriman senjata ke negara kerajaan tersebut.
Akhir tahun lalu, pemerintahan Trump mendorong sejumlah penjualan senjata bernilai tinggi ke Riyadh dan Abu Dhabi terkait dengan Perjanjian Abraham, kesepakatan untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Pada 2019, Trump juga mengeluarkan deklarasi darurat untuk mempercepat penjualan senjata ke Arab Saudi dan UEA, menghindari penjegalan di Kongres.
Anggota parlemen menentang penjualan tersebut karena keterlibatan Arab Saudi dan UEA dalam konflik berdarah di Yaman yang telah menewaskan ribuan warga sipil, serta pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi oleh pejabat Saudi.
Investigasi CNN pada Februari 2019 menemukan, Arab Saudi dan UEA memberikan peralatan buatan AS kepada pejuang yang terkait dengan Al Qaidah, milisi garis keras Salafi, dan faksi-faksi pertempuran lainnya di Yaman, meskipun ada kesepakatan dengan Washington.
Selama sidang konfirmasinya di Senat, Blinken tidak berkomitmen untuk menghentikan pengiriman semua senjata ofensif ke Arab Saudi atau UEA, tetapi mengatakan pemerintahan Biden akan berhenti mendukung kampanye militer Saudi di Yaman.
(mdk/pan)