Joe Biden Janjikan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terjadi Pekan Depan, Truk Bantuan Kemanusiaan Akan Segera Masuk ke Gaza
Jutaan warga Gaza terancam kelaparan karena Israel melarang truk bantuan masuk ke wilayah tersebut.
Joe Biden Janjikan Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terjadi Pekan Depan, Truk Bantuan Kemanusiaan Akan Segera Masuk ke Gaza
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden menyatakan keyakinannya Israel dan Hamas akan mencapai kesepakatan gencatan senjata sementara pada Senin pekan depan.
Hal ini disampaikan Biden saat berkunjung ke New York pada Senin (26/2), menanggapi pertanyaan wartawan kapan gencatan senjata di Jalur Gaza dapat dimulai.
Sumber: BBC & The Guardian
Biden mengatakan dia mendapat informasi dari penasihat keamanan nasional bahwa kesepakatan gencatan senjata semakin dekat.
"Harapan saya pada Senin depan, kita akan mencapai gencatan senjata," ujarnya.
Selama akhir pekan, kabinet perang Israel menyetujui ketentuan-ketentuan umum dari kesepakatan untuk menghentikan pertempuran selama beberapa pekan dengan imbalan pembebasan para tawanan yang ditahan di Gaza. Mesir, Qatar, AS, dan Prancis menjadi fasilitator antara Israel dan Hamas untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata ini.
Gencatan senjata ini akan memungkinkan ratusan truk bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Israel menghalangi masuknya bantuan ke Gaza, membuat jutaan orang terancam kelaparan.
Dalam agresi brutalnya di Gaza, Israel telah membunuh hampir 30.000 warga sipil, sebagian besar anak-anak.
Para pejabat AS berharap gencatan senjata sementara yang direncanakan berlangsung beberapa pekan ini dapat membuka jalan untuk mengakhiri perang. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menekankan bahwa kesepakatan gencatan senjata apa pun hanya akan menunda, bukan mencegah invasi darat ke Rafah di Gaza selatan.
"Saya telah menetapkan tiga tujuan perang. Yang pertama adalah membebaskan para sandera. Yang kedua adalah menghancurkan Hamas. Dan yang ketiga adalah untuk memastikan bahwa Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel di masa depan," ujarnya, berbicara dalam acara Face of the Nation di CBS. "Pahamilah bahwa kecuali kita memiliki kemenangan total, kita tidak bisa memiliki perdamaian. Kita tidak bisa membiarkan Hamas tetap di tempatnya."
Sementara itu, Netanyahu menghadapi tekanan publik yang semakin meningkat atas nasib para sandera yang masih ditahan di Gaza, dan dari gerakan protes anti-pemerintah yang semakin meningkat. Saat ini masih ada sekitar 130 warga Israel yang masih ditawan di Gaza.