Perempuan Amerika unjuk rasa supaya bebas bertelanjang dada
Pegiat dari kelompok Go Topless Day ingin perempuan bebas buka baju seperti pria tanpa berurusan dengan hukum.
Puluhan perempuan berunjuk rasa di Kota New York, Amerika Serikat, kemarin menuntut kebebasan bertelanjang dada. Dalam aksinya, kebanyakan peserta hanya mengenakan celana pendek dan sepatu sehingga menimbulkan kehebohan.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (29/8), beberapa perempuan pengunjuk rasa membawa poster dan papan bertuliskan aspirasi mereka seperti 'bebaskan payudaramu' atau 'persamaan hak buat telanjang dada seperti laki-laki'. Juru bicara demonstrasi itu, Karen Heaven, menyatakan wacana perempuan harus memakai baju merupakan bukti penindasan bagi kaum hawa. "Kami tidak salah karena memiliki payudara sehingga tidak perlu menutupnya," kata dia.
Puluhan perempuan itu merupakan pegiat National Go Topless Day, sebuah organisasi nirlaba mempromosikan persamaan gender. Sejak lima tahun lalu, kelompok ini menggelar unjuk rasa menuntut dicabutnya undang-undang Amerika yang melarang seorang wanita telanjang dada di ruang publik. Aksi serupa kemari juga dilaksanakan di Pantai Venice, California, serta Kota Arizona.
Menurut kelompok ini, baru beberapa kota di Amerika yang mengizinkan perempuan bertelanjang dada, termasuk New York, Washington, dan Colorado. Di sebagian besar kawasan lain, bila sampai melepas baju dalam, wanita itu langsung berurusan dengan polisi. "Sekarang ini sudah tahun 2012, bagaimana bisa perempuan dipenjara karena mempertontonkan payudara sementara lelaki di seluruh dunia bebas membuka baju," ujar Heaven.
Beberapa lelaki tanpa baju ikut serta dalam unjuk rasa di New York kemarin. Organisasi Go Topless Day mengklaim aksi serupa bakal digelar di 30 kota Amerika serta didukung pula pegiat perempuan di 10 negara lain.