Petisi copot Yusron ramai, Kemlu sebut tak bisa asal pecat dubes
Kendati begitu, Kemlu memastikan evaluasi dan teguran pada Dubes yang bermasalah rutin dilakukan
Petisi di situs Change.org yang menuntut Duta Besar RI untuk Jepang, Yusron Ihza Mahendra, terus memanen dukungan. Kendati begitu, Kementerian Luar Negeri mengaku tidak bisa begitu saja memenuhi kemauan publik.
Juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, mengatakan berdasarkan UU nomor 37 tahun 1999 tentang tugas dan fungsi dubes, ada beberapa tahapan untuk mencopot seorang diplomat yang melakukan kesalahan. "Termasuk proses evaluasi mereka. Itu sudah ada mekanisme sendiri," kata pria akrab disapa Tata saat ditemui di Jakarta, Senin (4/4).
-
Apa yang membuat netizen terkejut tentang Agus Harimurti Yudhoyono? Pasalnya, beberapa netizen terkejut saat mengetahui bahwa usia AHY sudah mencapai 45 tahun, sementara wajahnya masih terlihat begitu awet muda.
-
Kenapa karmin kontroversial? Meskipun dibuat dari bahan alami, namun pewarna karmin tidak lepas dari kontroversi.
-
Apa yang menjadi kontroversi dari pernyataan Kartika Putri? Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Kartika sempat viral lantaran melontarkan ide tentang para capres yang harusnya ada tes mengaji.
-
Kenapa netizen banyak yang mengomentari kecantikan Titiek Soeharto? Netizen banyak ngomongin Titiek Soeharto yang cantik banget dari dulu. Gak heran deh kalo perwira TNI ini jatuh hati sama anak keempatnya Presiden Soeharto.
-
Bagaimana Indahkus membuat netizen terpesona? Penampilannya keren banget, all in white bikin netizen terpesona. Indahkus emang cantik banget!
-
Siapa yang dikritik oleh netizen atas pernyataan Kartika Putri? Usulan yang disampaikan oleh Kartika Putri ternyata menimbulkan reaksi negatif dari sebagian netizen.
Yusron, adik kanding pakar hukum tatanegara Yusril Ihza Mahendra, menyulut perdebatan akibat cuitan di Twitter. Lewat akun medsos itu, Dubes Yusron melontarkan kalimat berbau SARA kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Lewat akun @YusronIhza_Mhd, dia menulis gaya pemerintahan Ahok arogan dan dapat menimbulkan kerusuhan atau kesenjangan sosial di kalangan masyarakat kecil dan etnis Tionghoa. "Jika sayang dengan etnis Cina yang baik, miskin, dan bisa lari ke luar negeri jika ada kerusuhan etnik, mohon Ahok tidak arogan dalam memerintah," tulis yusron pada 28 Maret lalu.
Petisi di change.org kini telah diteken 6.495 orang. Butuh 1.005 paraf lagi untuk membuat petisi itu bisa dikirim resmi kepada pemerintah RI.
DPR menyesalkan pernyataan Dubes Yusron tidak sesuai norma dan menyulut sentimen etnis. Anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menuntut Yusron dicopot segera.
"Peryataannya sangat memalukan bangsa Indonesia dan melanggar HAM dan ideologi Pancasila," kata Ruhut.
Dimyati Natakusuma dari fraksi PPP juga menilai komentar Yusron tidak sesuai fungsi dan tugasnya sebagai Dubes dalam memanfaatkan akun medsos pribadi. "Jangan melanggar etika dengan mengeluarkan pernyataan berbau SARA seperti itu. Juga jangan kesannya mencampuri urusan politik Pilkada DKI," kata Dimyati.
Di lain pihak, kendati tidak ada rencana mencopot Yusron, Kemlu menjamin sudah ada teguran dari Jakarta terhadap sang dubes itu. "Kemlu secara reguler dan berkesinambungan mengingatkan pada Dubes, konjen dan konsul untuk memperhatikan dan melaksanakan tugas sesuai yang diminta pemeritah jadi fokus pada pelaksanaan tugas dan agar misinya berhasil," urai Tata.
Baca juga:
Tak pantas seorang dubes hina Ahok pakai SARA
Ruhut minta Jokowi copot Yusron sebagai Dubes karena hina Ahok
Kemenlu soal Yusron hina Ahok: Dubes harus fokus tugas diplomatik
Muncul petisi minta Dubes Yusron Mahendra dipecat karena hina Ahok
Tak kalah menarik:
[Polling] Calon Gubernur favorit di Pilkada DKI 2017
'Leonardo DiCaprio bisa saja dianggap musuh negara'
7 Tips grooming 'anti-ribet' yang wajib diketahui setiap pria!
Unik, 10 Produk ini justru terkenal setelah 'alih fungsi'
5 Iklan billboard paling mengegerkan, berisi pornoaksi & kekejaman