Pilot Jerman ramai-ramai tolak pulangkan imigran
Pilot Jerman ramai-ramai tolak pulangkan imigran. Banyak di antara mereka mengatakan tidak ingin menjadi bagian dari pihak yang memulangkan imigran ke Afganistan, karena di negara itu masih terjadi banyak kekerasan setelah perang dan campur tangan negara Barat.
Pilot Jerman ramai-ramai membatalkan lebih dari 220 penerbangan karena menolak memulangkan para imigran korban deportasi yang gagal mendapat suaka.
Banyak di antara mereka mengatakan tidak ingin menjadi bagian dari pihak yang memulangkan imigran ke Afganistan, karena di negara itu masih terjadi banyak kekerasan setelah perang dan campur tangan negara Barat.
Antara Januari hingga September tahu ini ada 222 penerbangan dibatalkan. Menurut data pemerintah Jerman, 140 penerbangan dibatalkan dari bandara Frankfurt. Dan pilot lainnya menolak terbang dari Cologne dan Bonn, seperti dilansir laman The Independent, Rabu (6/12).
Data ini diungkap partai politik Die Link, yang biasa disebut Partai Kiri.
Sejumlah penerbangan yang batal terbang itu berasal dari maskapai Lufthansa dan anak usahanya, Eurowings.
"Keputusan untuk tidak membawa penumpang ini sepenuhnya di tangan para pilot untuk kasus per kasus," ujar juru bicara Lufthansa Michael Lamberty kepada surat kabar Westdeutsche Allegeimeine Zeitung.
"Jika dia merasa keselamatan penerbangan bisa terpengaruh, maka dia harus menolak mengangkut penumpang tersebut," ujar Lamberty.
Jerman menampung lebih banyak pengajuan suaka daripada lebih dari 27 negara EU jika digabung.
Badan statistik Eropa Eurostat, mengatakan Kantor Federal untuk Migrasi dan Pengungsi (BAMF) telah memutuskan 388.201 kasus suaka dalam enam bulan pertama tahun 2017.