PM Libanon bantah ditahan di Saudi, ungkapkan kemungkinan batalkan pengunduran diri
PM Libanon bantah ditahan di Saudi, ungkapkan kemungkinan batalkan pengunduran diri. Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri menepis rumor dirinya ditahan secara de facto di Arab Saudi. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Hariri mengungkapkan dia akan kembali ke Libanon dalam dua atau tiga hari ke depan.
Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri menepis rumor dirinya ditahan secara de facto di Arab Saudi. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi, Hariri mengungkapkan dia akan kembali ke Libanon dalam dua atau tiga hari ke depan.
"Saya bebas di Saudi, dan jika saya ingin pulang besok, saya bisa melakukannya. Saya masih punya keluarga dan hak saya adalah melindungi mereka," kata Hariri, dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (13/11).
Hariri, yang belum kembali ke Libanon sejak mengumumkan pengunduran dirinya, mengatakan dia mengambil keputusan itu demi kepentingan negaranya. Sebelumnya, Hariri mengungkapkan pengunduran diri tersebut dilakukan karena dia khawatir dibunuh oleh kelompok Hizbullah.
Namun selama wawancara tersebut, Hariri pun mengisyaratkan dia bisa saja mencabut kembali mengundurkan diri tersebut.
"Jika saya membatalkan pengunduran diri itu, Hizbullah harus menghormati kebijakan untuk tidak mencampuri kebijakan di kawasan," ungkapnya.
Hariri pun menambahkan, Libanon bisa terkena sanksi ekonomi dari Arab karena intervensi di Yaman dan Bahrain yang dilakukan oleh Hizbullah yang didukung oleh Iran.