PM Pakistan Imran Khan Dikecam karena Kaitkan Pemerkosaan dengan Pakaian Perempuan
Aktivis perempuan dan aktivis hak-hak perempuan Pakistan menuduh Perdana Menteri Imran Khan "tidak tahu apa-apa" setelah menyalahkan cara perempuan berpakaian menjadi penyebab meningkatnya kasus pemerkosaan.
Aktivis perempuan dan aktivis hak-hak perempuan Pakistan menuduh Perdana Menteri Imran Khan "tidak tahu apa-apa" setelah menyalahkan cara perempuan berpakaian menjadi penyebab meningkatnya kasus pemerkosaan.
Dalam siaran langsung wawancara akhir pekan di televisi, Khan yang lulusan Oxford ini mengatakan peningkatan kasus pemerkosaan mengindikasikan "konsekuensi dalam masyarakat mana pun di mana vulgaritas sedang meningkat".
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Kapan Mahkamah Agung memutuskan kasasi kasus TPPU Irfan Suryanagara? Kasasi kasus atas dua terdakwa yakni Irfan Suryanagara dan Endang Kusumawaty, kata Arif, diputus tanggal 14 Juni 2023.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Kapan Nurul Ghufron melaporkan Dewan Pengawas KPK? "Saya laporkan pada tanggal 6 Mei 2024 ke Bareskrim dengan laporan dua pasal, yaitu Pasal 421 KUHP adalah penyelenggara negara yang memaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu. Kedua, pencemaran nama baik, Pasal 310 KUHP, itu yang sudah kami laporkan," ungkap Ghufron di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (20/5).
-
Kenapa ICW mengkritik KPK? Aksi yang dilakukan ICW ini untuk mengkritik KPK karena tak kunjung berhasil menangkap buronan kasus korupsi Harun Masiku sejak empat tahun lalu.
-
Bagaimana cara ICW mengkritik KPK? Saat melancarkan aksinya, para aktivis ini tampil memakai topeng pimpinan KPK yang dimulai dari Nawawi Pomolango, Alexander Marwata, Nurul Ghufron, hingga Johanis Tanak.
“Insiden pemerkosaan perempuan sebenarnya meningkat sangat pesat di masyarakat,” ujarnya, dilansir Al Jazeera, Kamis (8/4).
Dia menyarankan perempuan berpakaian tertutup untuk mencegah godaan.
“Seluruh konsep purdah ini untuk menghindari godaan, tidak semua orang memiliki kemauan untuk menghindarinya,” lanjutnya, menggunakan istilah yang bisa merujuk pada pakaian sederhana atau pemisahan jenis kelamin.
Pada Rabu, ratusan orang menandatangani pernyataan yang beredar online, menyebut komentar Khan "secara faktual tidak benar, tidak sensitif dan berbahaya".
“Kesalahan semata-mata terletak pada pemerkosa dan sistem yang memungkinkan pemerkosa, termasuk budaya yang dipupuk oleh pernyataan seperti yang dibuat olehnya (PM Khan),” jelas pernyataan tersebut.
Pada Rabu, Komisi Hak Asasi Manusia Pakistan, pengawas hak-hak independen, mengatakan "terkejut" dengan pernyataan Khan tersebut.
“Ini tidak hanya mengkhianati ketidaktahuan yang membingungkan tentang di mana, mengapa dan bagaimana pemerkosaan terjadi, tetapi juga menyalahkan korban pemerkosaan,” jelasnya.
Pakistan adalah negara yang sangat konservatif di mana korban pelecehan seksual sering dipandang dengan kecurigaan dan laporan pidana jarang diselidiki secara serius.
Dalam wawancara televisi tersebut, Khan juga menyalahkan tingkat perceraian di Inggris terkait budaya "seks, narkoba, dan rock and roll" yang dimulai pada tahun 1970-an, ketika Khan yang dua kali bercerai mendapatkan reputasi di London sebagai "playboy".
Baca juga:
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan Positif Covid-19 Dua Hari Setelah Divaksinasi
Ribuan Pendukung Oposisi Pakistan Demo Desak PM Imran Khan Mundur
Majelis Ulama Pakistan Setujui Pembangunan Kuil untuk Minoritas Hindu
PM Pakistan Imran Khan Ingin Pemerkosa Dihukum Kebiri dan Digantung di Depan Umum
PM Imran Khan Tegaskan Pakistan Tak Akan Akui Israel Sampai Palestina Dapat Haknya
Dijadwalkan Jadi Pembicara, Jokowi Absen di KTT Pemimpin Negara Muslim Dunia