Polisi Filipina yang Menyamar Saling Tembak Saat Penggerebekan Narkoba, Dua Tewas
Dua petugas polisi di Filipina tewas dalam sebuah insiden saling tembak dengan anggota agen federal selama menyamar dalam penggerebekan narkoba.
Dua petugas polisi di Filipina tewas dalam sebuah insiden saling tembak dengan anggota agen federal selama menyamar dalam penggerebekan narkoba, menurut media pemerintah Philippine News Agency (PNA).
Dua petugas ini, dari Kepolisian Nasional Filipina (PNP), berhadapan dengan petugas dari Badan Penanggulangan Narkoba Filipina (PDEA) di Kota Quezon pada Rabu malam. Tiga anggota PDEA juga terluka dalam konfrontasi itu dan dirawat di rumah sakit.
-
Kenapa polisi dipecat karena narkoba? Jadi personel yang kita PTDH itu mayoritas kasus disersi. Ada juga kasus narkoba dua personel yang sudah kita sidangkan, " tuturnya.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Siapa saja anggota polisi di Makassar yang dipecat karena narkoba? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa Rizki Natakusumah? Rizki Natakusumah, yang juga dikenal sebagai suami Beby Tsabina, adalah anggota DPR-RI periode 2019-2024.
-
Kapan Rizki Natakusumah melamar Beby Tsabina? Pada hari Minggu (21/4/2024) lalu, Rizki membawa anggota keluarganya untuk melamar sang pujaan hati, Beby Tsabina.
Polisi dari unit operasi khusus Kepolisian Distrik Kota Quezon sedang melaksanakan operasi penggerebekan narkoba di halaman parkir restoran cepat saji ketika mereka menemukan mereka bertransaksi dengan anggota PDEA. Sesaat kemudian terjadi insiden saling tembak; penyebab pasti penembakan tersebut belum jelas, seperti dikutip dari CNN, Jumat (26/2).
Pihak berwenang telah meluncurkan penyelidikan paralel baik melalui penyelidikan gabungan PNP-PDEA dan penyelidikan oleh Biro Penyelidikan Nasional Filipina.
“Sampai sekarang, hal yang jelas ialah Layanan Penegakan Khusus PDEA berada di area itu dalam operasi yang sah,” jelas juru bicata PDEA, Derrick Carreon.
“Kami akan menyerahkannya ke Badan Penyelidikan Gabungan. Kami akan melihat dokumennya besok. Untuk saat ini, prioritas kami adalah mengunjungi anggota kami yang terluka,” jelas Carreon.
Juru bicara PNP, Brigjen Ildebrandi Usana mengatakan kepada PNA, insiden tersebut tak akan mempengaruhi hubungan kedua lembaga dan koordinasi mereka dalam memberantas narkoba.
“Untuk kepentingan memastikan kebenaran di balik insiden itu, Badan Penyelidikan Gabungan PNP-PDEA akan dibentuk untuk memastikan apa penyebabnya dan siapa yang seharusnya bertanggung jawab,” jelas Usana.
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte telah memimpin kampanye perang terhadap narkoba di negara tersebut sejak berkuasa pada 2016. Kampanye ini telah menyebabkan ratusan orang meninggal, menurut laporan kepolisian dan kelompok HAM.
(mdk/pan)