Prancis menutup 20 masjid dengan alasan sebar radikalisme
Kebijakan pemerintah sejak Desember 2015 itu disetujui Dewan Muslim Prancis. Beberapa masjid lain jadi incaran
Pemerintah Prancis sejak Desember 2015 hingga Juli 2016 ternyata telah menutup paksa 20 masjid. Tempat ibadah kaum muslim yang ditutup dianggap menyebarkan paham radikal kepada para jemaah.
"Tidak ada tempat bagi para penghasut serta penebar kebencian di masjid-masjid negara ini," kata Bernard Cazeneuve, Menteri Dalam Negeri Prancis seperti dilansir Kantor Berita AFP, Senin (1/8).
-
Mengapa Prancis kalah dari Italia di kandang? Ketika Frattesi dan Raspadori menambah gol di babak kedua untuk memastikan kemenangan Italia dengan skor 3-1, itu menandai momen di mana Prancis kebobolan tiga gol di kandang dalam pertandingan resmi untuk pertama kalinya sejak kekalahan 2-3 dari Rusia pada tahun 1999.
-
Apa yang dicuri dari turis Perancis? Dalam tas yang dibawa kabur oleh pelaku usai pelaku mengantar korban ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, berisi uang puluhan juta Rupiah.
-
Apa yang terjadi pada Italia dalam pertandingan melawan Prancis? Timnas Italia mengalami kebobolan gol cepat dari Prancis hanya dalam waktu 14 detik.
-
Bagaimana Polandia mencoba untuk mengalahkan Prancis? Polandia tentu tak mau pulang dengan tangan kosong. Kemenangan akan menjadi hiburan mereka sebelum menutup penampilan mereka di EURO 2024.
-
Kapan Italia mengalahkan Prancis di Parc des Princes? Dalam matchday 1 UEFA Nations League A 2024/2025 Grup 2, yang berlangsung pada Sabtu (7/9/2024), Timnas Italia berhasil mengalahkan tuan rumah Timnas Prancis dengan skor 3-1 di Parc des Princes (Paris).
-
Bagaimana Italia bisa menang melawan Prancis? Italia berhasil membalikkan keadaan dengan gol-gol dari Federico Dimarco pada menit 30, Davide Frattesi pada menit 51, dan Giacomo Raspadori pada menit 74.
Cazeneuve mengklaim penutupan ini sudah sesuai aturan hukum serta aturan perundang-undangan yang berlaku. Dia menyatakan hak-hak kaum muslim beribadah tak dibatasi. Sasaran utama kebijakan ini adalah masjid serta musala yang dinilai menyebar paham kebencian, radikalisme, serta mendorong jemaah untuk mengikuti organisasi teror.
"Sudah 20 masjid yang kami tutup, akan ada beberapa (masjid) lagi menyusul," kata Cazeneuve.
Dewan Perwakilan Umat Muslim Prancis (CFCM) menyatakan ada lebih dari 2.500 masjid dan musala tersebar di seluruh wilayah Negeri Anggur itu. Dari pendataan Dewan Muslim, 120 diantaranya memang dicurigai mengajarkan salafisme radikal, menjurus pada anjuran kekerasan serta kebencian.
Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, telah berkoordinasi dengan Dewan Ulama Prancis untuk menghentikan aliran dana pembangunan masjid dari sumber-sumber terindikasi radikal. Kebijakan ini disetujui oleh mayoritas ulama serta anggota dewan muslim.
"Ke depan pembangunan masjid atau musala baru akan memakai dana dari pelaku industri halal,"kata Anouar Kbibech, juru bicara Dewan Muslim Prancis seperti dilansir Aljazeera.
Tekanan pada umat muslim Prancis meningkat, setelah sepanjang delapan bulan terakhir terjadi beberapa kali serangan teror dilakukan oleh militan radikal mengatasnamakan Islam. Akhir bulan lalu, dua simpatisan ISIS menggorok seorang pendeta hingga tewas di gereja katolik Kota Saint-Etienne.
Merespon sentimen negatif terhadap umat muslim, digelar solidaritas lintas agama di Saint-Etienne oleh warga beragama Islam. Umat muslim ikut misa mengenang Romo Jacques Hamel (84) yang menjadi korban pembunuhan militan. Selain itu, 41 tokoh muslim Prancis melansir deklarasi yang menyatakan kesiapan mereka berasimilasi serta mendukung nilai-nilai dianut Prancis yang demokratis.
Baca juga:
Muslim Prancis tolak makamkan pelaku pemenggal kepala pastur gereja
Hormati pendeta Prancis digorok ISIS, ratusan muslim hadiri misa
Perang kini kembali ke tanah airnya
Paus: Dunia dalam keadaan perang, tapi bukan perang antaragama
Kondisi hunian para tunawisma di tengah megahnya Paris
Lima politikus paling anti-Islam di Eropa