Presiden Trump Ejek Aktivis Iklim Greta Thunberg di Twitter
Presiden Amerika Serikat Donald Trump lontarkan komentar bernada sindiran untuk aktivis iklim Greta Thunberg, Selasa (24/9). Ejekan disampaikan Trump melalui Twitter setelah aktivis 16 tahun itu memberikan pidato di PBB.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump lontarkan komentar bernada sindiran untuk aktivis iklim Greta Thunberg, Selasa (24/9). Ejekan disampaikan Trump melalui Twitter setelah aktivis 16 tahun itu memberikan pidato di PBB.
"Dia (Thunberg) tampak seperti gadis muda yang sangat bahagia menantikan masa depan yang cerah dan indah. Sangat menyenangkan untuk dilihat!" tulis Trump, seperti yang dikutip oleh The Hill.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Apa peran Ivanka Suwandi dalam sinetron Tertawan Hati? Kini Ivanka bermain di sinetron Tertawan Hati yang tayang di SCTV. Di sinetron ini Ivanka berperan sebagai Rina dan beradu akting dengan Naysilla Mirdad.
Setelah pidatonya mendapat sindiran dari Donald Trump, Thunberg tidak memberikan tanggapan langsung. Namun, beberapa jam kemudian, dia memperbarui bio Twitter miliknya dengan mengutip pernyataan Trump.
"Seorang gadis muda yang sangat bahagia menantikan masa depan yang cerah dan indah," tulisnya.
Sebelumnya, Thunberg memberikan pidato di PBB dengan penuh emosional. Dalam pidatonya, gadis asal Swedia itu menuangkan kritikannya kepada para pemimpin dunia yang menghadiri KTT iklim PBB. Menurutnya, para pemimpin dunia belum cukup memahami urgensi untuk menyelamatkan dunia dari bahaya perubahan iklim.
"Karena jika Anda benar-benar mengerti situasi ini dan masih berkali-kali gagal bertindak, Anda akan menjadi sangat keji," sambungnya.
NBC News melaporkan, Thunberg terlihat menangis dan terkadang gemetar ketika menyampaikan pidatonya. Ia menyebut para pemimpin dunia telah mencuri mimpi dan masa kecilnya dengan kelambanan mereka dalam menangani perubahan iklim.
"Saya seharusnya tidak berada di sini. Saya seharusnya kembali ke sekolah di seberang lautan," ujarnya. "Namun Anda semua datang, menaruh harapan pada kami anak muda. Beraninya Anda! Anda telah mencuri mimpi saya dan masa kecil saya dengan omong kosong," tandasnya.
Thunberg tiba di AS bulan lalu, setelah menyeberangi Samudra Atlantik dengan menggunakan perahu layar bebas emisi. Aksi Thunberg mogok sekolah setiap hari Jumat untuk melakukan protes di depan gedung parlemen Swedia.
Tekad Thunberg lambat laun menumbuhkan semangat generasi muda untuk menyuarakan kepedulian terhadap perubahan iklim. Atas perjuangannya, Thunberg dinobatkan oleh parlemen Norwegia untuk masuk nominasi penghargaan Nobel Perdamaian.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
Baca juga:
Ketika Suara Belia Paksa Pemimpin Dunia untuk Bertindak Bagi Bumi
Aktivis Muda Greta Thunberg Masuk Nominasi Penghargaan Nobel
Greta Thunberg Berpidato Emosional di Hadapan Para Pemimpin Dunia di KTT Iklim PBB
Greta Thunberg Buka KTT Pemuda PBB Pertama Tentang Perubahan Iklim
Greta Thunberg Tiba di New York Setelah 15 Hari Berlayar dengan Kapal Anti-Emisi
Diejek Autis, Greta Thunberg Balas Serangan Kolumnis Australia