Rekaman Rahasia Kakak Kandung Ungkap Donald Trump Sosok Kejam dan Tak Punya Prinsip
Maryanne Trump Barry diam-diam direkam pernyataannya oleh keponakannya, Mary Trump, yang belum lama ini merilis buku yang isinya mengkritik Trump.
Kakak perempuan Presiden Amerika Serikat yang juga mantan Hakim Agung dalam serangkaian rekaman rahasia yang dirilis dua hari lalu menyebut adiknya itu sosok yang tidak punya prinsip.
Dilansir dair laman the Times of Israel, Minggu (23/8), Maryanne Trump Barry diam-diam direkam pernyataannya oleh keponakannya, Mary Trump, yang belum lama ini merilis buku yang isinya mengkritik Trump.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Mengapa ramalan Donald Trump menimbulkan perdebatan? Prediksi ini memicu perdebatan ringan namun menegangkan dengan pembawa acara Jesse Watters. Pasalnya Watters dikenal atas dukungannya terhadap Trump.
"Too Much and Never Enaough: How My Family Created the World's Most Dangerous Man" adalah buku yang ditulis oleh Mary Trump dan dia mengatakan rekaman rahasia itu dia buat pada 2018 dan 2019.
Dalam sebuah rekaman, Barry, 83 tahun, mengatakan dia mendengar wawancara stasiun televisi Fox News dengan Trump pada 2018 yang membuat dirinya harus menangani kasus anak imigrasi yang terpisah dari orangtuanya.
"Alasan dia, maksud saya, kalau Anda orang yang religius, Anda ingin menolong orang. Bukan melakukan ini," ujar Barry.
Pada kesempatan lain dia mengatakan soal Trump: "Cuitan-cuitannya dan kebohongannya, ya Tuhan."
"Saya bicara blak-blakan. Ceritanya yang berubah-ubah. Tidak ada persiapan. Segala kebohongannya. Gila."
Barry juga terdengar mengatakan adiknya itu tidak pernah membaca pendapatnya dalam kasus imigrasi.
"Apa yang dia baca?" Marry Trump bertanya pada bibinya itu.
Barry menjawab: "Tidak ada. Dia tidak membaca apa pun."
Rekaman rahasia ini pertama kali dilaporkan oleh harian the Washington Post. Kantor berita the Associated Press kemudian memperoleh rekaman ini.
Rekaman rahasia ini muncul hanya sehari setelah mendiang Robert Trump, kakak Maryanne dan juga Trump, dimakamkan dan upacara mengenang sosoknya diadakan di Gedung Putih. Trump kemudian mengabaikan kabar soal rekaman rahasia itu.
"Setiap hari adalah hari yang berbeda, siapa yang peduli. Saya rindu kakak saya dan saya akan terus bekerja keras untuk rakyat Amerika," ujar Trump dalam pernyataannya. "Tidak semua orang sepakat, tapi hasilnya jelas. Negara kita akan lebih kuat dari sebelumnya."
Beberapa pekan sejak diterbitkannya buku karya Mary Trump yang mengungkap sosok pamannya, dia sudah ditanyai tentang sumber dari informasi yang dia peroleh. Di dalam bukunya dia mengatakan tidak ada wawancara yang direkam dengan bibinya. Namun Sabtu kemarin Mary Trump mengungkapkan dia diam-diam merekam obrolan selama 15 jam dengan Barry.
Rekaman ini semakin mewarnai ketegangan antara Trump dengan kakak perempuannya. Dalam salah satu rekaman itu Barry sempat mengatakan kepaa keponakannya soal Trump: "Masalahnya adalah segala kepalsuannya. Kepalsuan dan kekejaman ini. Donald orang yang kejam."
Buku karya Mary Trump penuh dengan serangan terhadap pamannya itu, termasuk kisah tentang Trump yang disebut membayar joki untuk mengikuti tes masuk Universitas Pennsylvania. Tudingan ini sudah dibantah oleh Trump.
Dalam salah satu rekaman, Barry mengatakan seseorang bernama Joe Shapiro menjadi joki untuk mengikuti tes masuk kampus itu. Trump berteman dengan Joe Shapiro di Universitas Pennsylvania. Dia kini sudah meninggal. Janda Shapiro dan kakak perempuannya menuturkan, Shapiro tidak pernah mengikuti tes apa pun untuk orang lain.
(mdk/pan)