Rusia Hancurkan Laboratorium Atom Ukraina
Pasukan Rusia menghancurkan laboratorium fisika atom yang berada di bawah perlindungan internasonal di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv.
Pasukan Rusia menghancurkan laboratorium fisika atom yang berada di bawah perlindungan internasonal di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, seperti disampaikan kepala pemantau nuklir dunia, sembari menekankan meningkatnya kekhawatiran terkait ancaman keselamatan karena pertempuran yang berlangsung di sekitar fasilitas tersebut.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi menyampaikan, generator neutron di Institut Fisika dan Teknologi Kharkiv hancur dalam serangan Rusia tapi inventarisasi bahan radioaktif di tempat itu kecil dan monitor mendeteksi tidak ada radiasi yang muncul.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Siapa yang mengamankan Bule Rusia tersebut? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
-
Dimana Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
"Kita tidak bisa terus menerus seperti ini," kata Grossi, menekankan bahwa fasilitas tersebut dibangun atas kerjasama Laboratorium Nasional Argonne AS yang berlokasi di luar Chichago.
Lab yang hancur itu digunakan untuk penelitian dan menyiapkan isotop medis untuk tenaga kesehatan, menurut pejabat Ukraina, dikutip dari laman South China Morning Post, Selasa (8/3).
Kerjasama Kharkiv dengan AS mulai saat pemerintahan Barack Obama, yang membantu menyingkirkan 16 kilogram uranium yang sangat diperkaya dari tempat tersebut.
Grossi mengatakan dia siap bertemu pejabat Ukraina dan Rusia di tempat yang menjadi piluhan mereka untuk memastikan keamanan lab atom tersebut di saat perang semakin memanas. Dia mengatakan, integritas fisik, saluran komunikasi, dan rantai pasokan fasilitas itu perlu diberikan jaminan.
Lab ini merupakan fasilitas nuklir kedua Ukraina dalam sepekan yang dihancurkan dalam perang ini. IAEA mengonfirmasi pada Jumat, gempuran Rusia menyebabkan kebakaran di sebuah bangunan di kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, melukai dua orang dari tim keamanan di tempat tersebut.
Selama minggu pertama perang, fasilitas pembuangan nuklir di Kiev juga hancur. IAEA memperingatkan pihaknya kehilangan kontak dengan salah satu fasilitas nuklir di kota pelabuhan Mariupol yang menangani sumber radioaktif.
Komisioner Energi Uni Eropa, Kadri Simon, dalam suratnya kepada Grossi, menyerukan Rusia untuk "mengembalikan operasional penuh semua fasilitas nuklir Ukraina dan kontrol regulasinya kepada Ukraina, termasuk tidak menghalangi akses para staf untuk memasuki fasilitas-fasilitas ini, baik di Zaporizhzhia juga Zona Pengecualian Chernobyl".
Kadri Simon juga mengkritik posisi Rusia di Dewan Gubernur IAEA. Rusia adalah salah satu eksportir reaktor terbesar di dunia, dengan proyek yang berlangsung di Argentina, Bangladesh, Mesir, Hungaria, dan Turki.
"Saya merasa tidak dapat diterima bahwa Rusia dapat melanjutkan peran istimewanya di IAEA mengingat tindakan militernya yang tidak bertanggung jawab di Ukraina," pungkasnya.
Baca juga:
Sosok Menteri Muda Ukraina di Balik Perang Dunia Maya Lawan Rusia
Cerita PMI Asal Bali di Ukraina: Berlindung di Bunker, Mencekam saat Rentetan Ledakan
VIDEO: Kecanggihan Baju Tempur Militer Rusia
Pasangan Tentara Ukraina Menikah di Tengah Medan Pertempuran
VIDEO: Presiden Ukraina Sebut Tuhan Tidak Akan Maafkan Rusia
Ukraina Klaim 11.000 Pasukan Rusia Tewas Sejak Invasi