Rusia Negara Pertama Sukses Rampungkan Uji Klinis Vaksin Covid-19 ke Manusia
Tahap pertama penelitian vaksin Covid-19 di Universitas Sechenov dimulai pada 18 Juni lalu dengan memberikan vaksin kepada 18 sukarelawan. Kelompok sukarelawan kedua yang terdiri dari 20 orang kemudian diberi vaksin pada 23 Juni.
Kepala peneliti di Universitas Sechenov, Moskow, Rusia, Elena Smolyarchuk, kemarin mengatakan uji klinis vaksin Covid-19 ke manusia telah rampung dan hasilnya cukup efektif.
"Penelitian ini akhirnya rampung dan terbukti vaksin ini aman. Para sukarelawan akan diizinkan pulang pada 15 Juli dan 20 Juli," kata Smolyarchuk yang mengepalai Pusat Penelitian Klinik Kedokteran di Universitas Sechenov kepada kantor berita TASS, Minggu (12/7).
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
Sukarelawan tetap akan berada dalam pengawasan medis setelah diizinkan pulang.
Tahap pertama penelitian vaksin Covid-19 di Universitas Sechenov dimulai pada 18 Juni lalu dengan memberikan vaksin kepada 18 sukarelawan. Kelompok sukarelawan kedua yang terdiri dari 20 orang kemudian diberi vaksin pada 23 Juni.
"Universitas Sechenov berhasil merampungkan uji klinis kepada sukarelawan untuk vaksin pertama terhadap virus corona," kata Vadim Tarasov, direktur Institut Translasional Bioteknologi dan Kedokteran, seperti dikutip kantor berita ANI.
Tujuan utama tahap uji coba klinis ini adalah untuk mengetahui apakah vaksin ini aman bagi manusia dan hasilnya sukses, kata Alexander Lukashev, direktur Institut Kedokteran Parasitologi, Tropik, dan Penyakit Serangga di Universitas Sechenov.
"Keamanan vaksin ini sudah dipastikan. Ini sesuai dengan keamanan vaksin-vaksin yang sekarang sudah ada di pasaran," kata Lukas kepada kantor berita Sputnik yang dikutip ANI.
"Universitas Sechenov dalam situasi pandemi ini tidak hanya bertindak sebagai institusi pendidikan saja tapi juga sebagai pusat penelitian sains dan teknologi yang mampu ikut serta dalam membuat produk obat yang sesuai dengan vaksin ini," kata Tarasov.
Rusia mengizinkan uji klinis terhadap dua kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi.
Vaksin pertama diuji coba di Rumah Sakit Militer Burdenko.
Vaksin kedua diuji coba di Universitas Sechenov, Moskow.
Setelah divaksin, semua sukarelawan tetap berada dalam masa isolasi di rumah sakit selama 28 hari.
Hasil awal menunjukkan vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada sukarelawan di Rusia memperlihatkan tubuh mereka mengembangkan imunitas terhadap virus corona.
"Data yang diperoleh dari Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi membuktikan sukarelawan pada kelompok pertama dan kedua membentuk respons imun terhadap virus corona setelah disuntik vaksin," kata pernyataan dari Kementerian Pertahanan Rusia.
Namun belum diketahui kapan vaksin ini akan memasuki tahap produksi massal untuk komersil.
Hingga kini Rusia mencatat ada 719.449 kasus positif dan 11.188 meninggal.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini ada 21 kandidat vaksin di seluruh dunia yang sedang menjalani tahap uji coba.
Data dari Universitas John Hopkins, AS, seluruh kasus Covid-19 di dunia kini mencapai 12,7 juta dengan kematian sebanyak 564.000.
(mdk/pan)