Rusia Punya Cadangan Gas Bumi Hingga Satu Abad ke Depan
Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.
Perusahaan gas negara Rusia Gazprom kemarin mengumumkan cadangan gas alam Rusia masih akan cukup hingga 100 tahun mendatang.
Dilansir dari laman Russia Today, Kamis (20/4), Kepala Dewan Direksi Gazprom Viktor Zubkov dalam sebuah forum industri di Moskow mengatakan, pada akhir 2022 Gazprom memiliki 35 triliun meter kubik cadangan gas alam.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Siapa saja abdi negara yang viral karena parasnya yang tampan? Beberapa abdi negara berikut ini viral lantaran memiliki paras yang tampan. Salah satu di antaranya bahkan sangat viral terlebih saat masa kampanye pilpres beberapa waktu yang lalu. Siapa saja mereka? Simak selengkapnya berikut ini.
-
Kenapa Situ Cipanten viral di media sosial? Tak ayal, lokasi wisata ini sempat viral di media sosial karena keindahannya, dan didatangi pengunjung dari berbagai daerah.
-
Dimana air terjun yang viral ini berada? Air terjun itu berada di Gunung Lushan.
Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. AS memiliki 12,6 triliun meter kubik cadangan gas alam pada 2020. Sementara Gazprom memiliki stok gas alam 15 persen dari seluruh gas alam global.
Bulan lalu Gazprom melaporkan selama 18 tahun berturut-turut mereka menemukan lebih banyak gas alam seiap tahunnya dari yang sudah mereka ambil.
Pada 2002 cadangan gas itu bertambah hingga hampir 530 miliar meter kubik, sementara total produksi mereka mencapai 412 miliar meter kubik.
Gazprom tahun lalu diminta memangkas produksi hingga hampir 20 persen karena sanksi internasional menyusul operasi militer Rusia ke Ukraina. Pengiriman gas ke Uni Eropa juga anjlok hingga 45 persen. Sejak itu Rusia mengalihkan penjualan gas mereka ke negara lain, terutama China.
(mdk/pan)