Survei Global: AS Jadi Ancaman Terbesar Bagi Demokrasi Ketimbang China dan Rusia
Survei yang dilakukan yayasan itu memperlihatkan dukungan bagi demokrasi masih cukup tinggi meski warga di negara demokratis menilai pemerintah mereka buruk dalam menangani pandemi Covid-19 jika dibanding di negara yang kurang demokratis.
Yayasan Aliansi Demokrasi dalam survei terbarunya menyatakan Amerika Serikat yang selama ini mengaku sebagai negara penjaga demokrasi di dunia justru dipandang sebagai negara yang paling jadi ancaman terbesar bagi demokrasi ketimbang Rusia dan China.
Survei yang dilakukan yayasan itu memperlihatkan dukungan bagi demokrasi masih cukup tinggi meski warga di negara demokratis menilai pemerintah mereka buruk dalam menangani pandemi Covid-19 jika dibanding di negara yang kurang demokratis.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Kenapa Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Penjualan Alaska dilakukan oleh Rusia karena mereka menghadapi tekanan politik dan keuangan yang sulit pada saat itu. Setelah Perang Krimea, Rusia mengalami kesulitan keuangan dan penjualan Alaska menjadi salah satu cara untuk mengatasi situasi tersebut.
-
Kapan Rusia menjual Alaska ke Amerika Serikat? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Mengapa dunia khawatir dengan Rusia? Namun, perhatian dunia saat ini sepenuhnya tertuju pada Rusia seiring dengan invasinya ke Ukraina.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Kenapa Bule Rusia tersebut diamankan? Seorang perempuan warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Xenia (25) diamankan oleh Satpol PP Kota Denpasar, diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa.
Laman the Guardian melaporkan, Rabu (5/5), ketidakadilan dipandang sebagai ancaman terbesar bagi demokrasi, namun di AS kekuasaan besar perusahaan teknologi juga dipandang sebagai tantangan.
Survei global ini dilakukan kepada 50.000 responden di 53 negara antara Februari hingga April agar orang masih bisa mengingat kebijakan luar negeri mantan Presiden AS Donald Trump yang memprioritaskan Amerika. Secara umum hasil survei ini memperlihatkan penilaian terhadap AS sudah mengalami peningkatan.
Pada musim semi 2020 warga di negara demokratis dan kurang demokratis sama-sama puas dengan penanganan pemerintah mereka terhadap pandemi (70 persen), setahun kemudian angka kepuasan itu turun menjadi 65 persen di negara yang kurang demokratis, tapi di negara yang lebih demokratis angkanya jauh merosot hingga 51 persen. Di Eropa hanya 45 persen. Penilaian yang cukup baik berada di Asia dengan 76 persen.
Temuan yang cukup mengagetkan adalah sebanyak 44 persen responden di 53 negara menilai AS sebagai ancaman bagi demokrasi di negara mereka. Sementara kekhawatiran akan pengaruh China mencapai 38 persen dan pengaruh Rusia 28 persen.
"Survei ini memperlihatkan demokrasi masih bersemayam di hati dan pikiran orang. Kita sekarang harus berusaha keluar dari pandemi Covid-19 dengan menyalurkan demokrasi dan kebebasan kepada warga yang ingin melihat negara mereka menjadi lebih demokratis," kata Anders Fogh Rasmussen, ketua Yayasan Aliansi Demokrasi.
Baca juga:
Indikator: 62,3% Warga Cukup Puas Penanganan Covid-19 oleh Pemerintah
Setahun Lebih Pandemi, Ternyata 27 Persen Warga Tak Takut Tertular Covid-19
Hilang di Gunung, Sisa Jasad Perempuan AS Ditemukan di Perut Beruang Hitam
Taliban Luncurkan Serangan Setelah AS Gagal Menarik Pasukan Sesuai Tenggat Waktu
FBI Sebut Pria Bersenjata Ditembak Petugas di Luar Markas CIA
Korea Utara Sebut AS Hina Martabat Kim Jong-un karena Kritik Soal Pelanggaran HAM
CDC AS: Orang yang Sudah Divaksin Penuh Tidak Wajib Pakai Masker
AS Mulai Tarik Pasukan dari Afghanistan dan Serahkan Pangkalan Militer
Joe Biden Naikkan Upah Minimun Untuk Pegawai Kontrak Federal Jadi USD 15 Per Jam