Survei: Indonesia masuk kategori negara tak ramah pengungsi
Indeks ini disusun oleh Amnesty International. China, Inggris, dan Jerman jadi yang paling ramah pengungsi
Amnesty International merilis Indeks Penerimaan Pengungsi dari penelitian 27 negara. Hasilnya, lembaga swadaya itu menobatkan warga Jerman, China, dan Inggris sebagai yang paling ramah menerima kedatangan imigran asing.
Sebaliknya, warga Rusia, Indonesia, dan Thailand menjadi negara paling tidak ramah terhadap kedatangan pengungsi. Shalil Shetty, Sekretaris Jenderal Amnesty International, meyakini indeks tersebut sudah disusun secara obyektif dengan pelbagai indikator, disokong tim lembaga konsultan GlobeScan.
-
Bagaimana cara Utting Research melakukan survei? Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kenapa observasi penting? Observasi memiliki peran penting dalam berbagai disiplin ilmu, penelitian, dan kegiatan sehari-hari.
-
Kapan survei Litbang Kompas tentang citra Polri dilakukan? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini.
-
Siapa yang berjuang melawan penjajah di Surabaya? Mereka gugur dengan mulia sebagai pahlawan yang ingin mempertahankan tanah air.
-
Bagaimana observasi dilakukan? Observasi adalah "pengamatan langsung dari suatu objek atau peristiwa tanpa menggunakan instrumen yang dapat merekam data. Metode ini memungkinkan pengamat untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan indera manusia."
"Temuan ini menunjukkan seringkali bukan cuma warga, tapi kebijakan pemerintah memicu perlakuan tidak manusiawi terhadap para pengungsi," kata Shetty, seperti dilansir France24, Kamis (19/5).
Ukuran yang dipakai untuk menyusun indeks itu adalah kesediaan responden menerima pengungsi di rumah, lingkungan sekitar, maupun kota mereka. Jumlah responden mencapai 27 ribu orang dengan metode wawancara tatap muka.
Dari wawancara itu, 46 persen responden asal China bersedia menampung pengungsi di rumah mereka langsung. Selanjutnya, 29 persen responden Inggris mengaku siap membuka pintu rumah bagi imigran yang kabur dari negara dikoyak perang.
Untuk negara tak ramah pengungsi, posisi tertinggi diraih Rusia. Sebanyak 61 persen responden di Negeri Beruang Merah menolak jika negaranya harus menampung pengungsi. Persepsi mayoritas responden Indonesia juga tidak positif jika harus menampung pengungsi di rumah masing-masing.
Shetty menyatakan indeks ini masih awal dan akan terus dikembangkan. Namun bisa dilihat bahwa penduduk China sebetulnya menerima kemungkinan adanya pengungsi. Selama dua tahun terakhir pemerintah pusat di Beijing belum membuka pintu bagi para pengungsi, utamanya 270 ribu penduduk Suriah yang kabur dari negaranya akibat perang saudara.
"Saya pikir hasil indeks ini bisa mengirim sinyal dari warga China, agar pemerintah mereka mengubah sikap," kata Shetty.
Indeks ini akan diluncurkan secara resmi oleh Amnesty International di KTT Kemanusiaan Dunia di Kota Istambul pada 23-34 Mei mendatang.
(mdk/ard)