Taliban Dituding Bunuh Polwan yang Sedang Hamil Delapan Bulan
Kendati berusaha meyakinkan publik bahwa pemerintahan Taliban kali ini akan lebih toleran, namun insiden kekejaman dan penindasan masih dilaporkan di beberapa wilayah Afghanistan.
Militan Taliban di Afghanistan menembak mati seorang polwan di sebuah kota provinsi, menurut keterangan sejumlah saksi mata kepada BBC.
Perempuan bernama Banu Negar itu dibunuh di rumah keluarganya di depan keluarganya di Firozkoh, ibu kota Provinsi Ghor. Pembunuhan ini terjadi di tengah meningkatnya laporan penindasan perempuan di Afghanistan.
-
Bagaimana Thariq Halilintar melafazkan ijab kabul? Thariq, dengan penuh khidmat, melafazkan ijab kabul dengan lantang sambil menggenggam tangan Mudji Massaid, ayah Aaliyah, yang bertindak sebagai wali nikah.
-
Kapan Gaun Tarkhan ditemukan? Bukti tertua yang diberikan oleh para ahli arkeologi adalah Gaun Tarkhan, yaitu kemeja linen dengan leher V yang ditemukan di makam Dinasti Pertama di pemakaman Tarkhan, Mesir kuno, oleh ahli Mesir kuno, Flinders Petrie.
-
Kapan Rahmat mulai panen slada? Yang awalnya hanya panen 5 kilogram per hari, kini ia mampu sampai 1,9 ton per bulan. Profesi petani sebenarnya masih sangat prospek untuk didalami, terutama bagi kalangan muda. Jika ditekuni, bukan tidak mungkin bisa menghasilkan keuntungan berlipat seperti seorang pemuda asal Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah bernama Rahmatul Hafid. Rahmat awalnya mencoba peruntungan di bidang pertanian, bahkan dengan modal awal yang minim yakni Rp2 juta. Namun siapa sangka, hampir lima tahun menjalankan pertanian hidroponik slada produknya kini mampu terjual hingga 60 kilogram per hari.
-
Kapan Tari Batin muncul? Secara historis, kesenian ini sudah lahir sejak masa pra-kemerdekaan Republik Indonesia yang masih bertahan hingga saat ini.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
Taliban mengatakan kepada BBC, mereka tidak ada keterlibatan dengan kematian Negar dan sedang menyelidiki insiden tersebut.
“Kami mengetahui insiden tersebut dan saya mengonfirmasi bahwa Taliban tidak membunuhnya, penyelidikan kami sedang berlangsung,” jelas juru bicara Taliban, Zabiullah Mujaheed, dikutip dari BBC, Senin (6/9).
Dia menambahkan, Taliban telah mengumumkan amnesti untuk orang yang bekerja dengan pemerintahan sebelumnya, dan menyebut pembunuhan Negar karena masalah “kecemburuan personal atau hal lain”.
Detail insiden masih belum lengkap karena banyak orang di Firozkoh takut pembalasan jika mereka berbicara. Tapi tiga sumber mengatakan kepada BBC, Taliban memukul dan menembak mati Nagar di depan suaminya dan anak-anaknya pada Sabtu.
Kerabatnya memberikan gambar grafis menunjukkan ada percikan darah di tembok di pojok sebuah ruangan dan sekujur badan, sementara wajahnya tak dikenal.
Keluarga mengatakan Negar, yang bekerja di penjara kota tersebut, sedang hamil delapan bulan.
Tiga pria bersenjata tiba di rumah tersebut pada Sabtu dan menggeledah sebelum mengikat para anggota keluarga. Pria ini disebut berbahasa Arab.
Kendati berusaha meyakinkan publik bahwa pemerintahan Taliban kali ini akan lebih toleran, namun insiden kekejaman dan penindasan masih dilaporkan di beberapa wilayah Afghanistan.
Kelompok HAM mendokumentasikan pembunuhan balas dendam, penangkapan, dan persekusi kelompok agama minoritas. Taliba mengatakan mereka tidak akan membalas dendam terhadap mereka yang bekerja untuk pemerintah yang lama.
Baca juga:
Panjshir yang Terkepung Tapi Menolak Menyerahkan Diri pada Taliban
“Taliban Ada di Sini & Tidak Ingin Orang-Orang Pergi Meninggalkan Afghanistan”
Taliban Janji Bakal Suarakan Isu Muslim Kashmir India
Demo Perempuan Afghanistan Menuntut Dilibatkan dalam Pemerintahan Berujung Ricuh
Melihat Aktivitas Jasa Penukaran Uang Afghanistan di Kabul