Ted Cruz menangi Kaukus Iowa, Trump tetap yakin bisa jadi capres AS
Hasil awal ini kemungkinan karena Cruz menghabiskan USD 3 juta, sedangkan Trump tak membayar konsultan
Senator Ted Cruz asal Texas mengejutkan banyak pengamat politik setelah memenangkan Kaukus Iowa dengan raihan 27,7 persen. Cruz memang memiliki basis pendukung Kristen Evangelis yang jumlahnya besar di Negara Bagian Iowa. Tapi tak ada yang menyangka Cruz bisa unggul nyaris tiga persen dari Donald Trump, sosok yang melejit beberapa bulan terakhir dalam kancah politik Amerika Serikat.
Dalam jumpa pers Selasa (2/2), Cruz menyatakan jalan masih panjang untuk meraih nominasi capres, tapi dia gembira karena kemenangan ini membuatnya berpeluang paling besar memenangkannya. "Puji Tuhan, fajar telah terbit di Amerika, kita harus menyambutnya," ujarnya di hadapan ratusan pendukung seperti dilansir the Guardian.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Trump mengakui kekalahannya serta mengucapkan selamat kepada Cruz. Kendati begitu, pengusaha tajir yang kerap memusuhi umat Islam itu masih optimis bisa memenangkan proses pemilihan internal Partai Republik. Dia puas setelah meraih 24,3 persen dukungan di Iowa.
"Hasil ini tetap menggembirakan. Dulu semua orang mengatakan saya tak punya peluang di Iowa. Nyatanya saya sekarang ada di urutan kedua," tandasnya.
New Republic menduga kekalahan Trump karena dia enggan menghabiskan uang kampanye lebih besar di Iowa. Padahal, dengan kekayaan pribadi USD 4,1 miliar, Trump adalah bakal capres terkaya Partai Republik tanpa harus mengandalkan sponsor lain.
Tim kampanye Cruz, sebagai perbandingan, membelanjakan USD 235 ribu untuk pemetaan pemilih ditambah USD 551 ribu untuk membayar konsultan kampanye. Sumber lain dari Guardian mengatakan Cruz, yang mewakili ideologi sayap kanan radikal Partai Republik, membelanjakan hingga USD 3 juta demi Iowa.
Sebaliknya, Trump sama sekali tidak mengeluarkan uang untuk jasa konsultan menjelang Kaukus Iowa. Situs Public Integrity menyatakan Trump masih punya banyak uang, setidaknya USD 6,9 juta, untuk mengejar momentum dalam pemilihan berikutnya di Negara Bagian New Hampshire.
Persis di belakang Cruz dan Trump adalah Marco Rubio, senator muda keturunan Kuba. Rubio memperoleh 23,1 persen dukungan. Ketiganya kini berpeluang paling besar meraih nominasi Partai Republik. Hasil kaukus Iowa ini pukulan telak bagi calon lain yang sekilas berpeluang, misalnya Jeb Bush, Ben Carson, atau Carly Fiorina.
(mdk/ard)