Tersandera asmara
Lin menyandera pacarnya lima jam karena calon mertua menolak merestui mereka menikah.
Kehebohan meledak Senin lalu di alun-alun Kota Sanya, Provinsi Hainan, pojok selatan China. Ratusan orang melintas mendongakkan kepala mereka ke arah atap sebuah bangunan.
Dua sejoli tengah bertengger di atas sana. Lelakinya adalah buruh bangunan cuma diketahui bernama Lin, 32 tahun. Sedangkan kekasihnya lebih muda tiga tahun tidak disebutkan identitasnya. Mereka bukan sedang berpacaran atau mencari sensasi.
Gadis 29 tahun itu sedang menjadi sandera pacarnya. Sebab orang tuanya tidak merestui keduanya menikah, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail hari ini.
Entah serius atau sekadar main-main, Lin meletakkan pisau pemotong daging ke leher pujaan hatinya itu. Dia mengancam membunuh kekasihnya jika calon mertuanya menolak dia menjadi mantu. Laporan media setempat menyebut Lin memaksa menikah lantaran kekasihnya berselingkuh.
Tidak diketahui bagaimana perasaan sang gadis. Dia menuruti saja kemauan Lin sedang dilanda murka, termasuk melucuti kemeja lengan pendek dan celana jins birunya. Alhasil, dia cuma bercelana dalam merah. Sedangkan Lin mencopot semua pakaiannya hingga bugil.
Banyak orang, termasuk kerabat keduanya meminta penyanderaan itu segera diakhiri. Namun Lin menolak. Setelah lima jam bertengger di atas, Lin akhirnya bersedia turun setelah polisi bersenjata memenuhi permintaannya. Dia mau sebuah mobil untuk kabur bersama kekasihnya.
Rupanya, dua polisi mengikuti Lin terus memeluk leher pacarnya saat menuju taksi berwarna biru. Lin berhasil dibekuk dan dia terancam bakal mendekam lama dalam penjara.
Entah bagaimana perasan sang gadis. Pastinya, dia pernah tersandera lantaran cinta.