The Rolling Stones Ancam Tuntut Trump karena Pakai Lagu Mereka Tanpa Izin di Kampanye
Tim kampanye Trump memakai lagu 'You Can't Always Get What You Want' dalam kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma pekan lalu.
Band legendaris asal Inggris The Rolling Stones mengancam akan menuntut Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke pengadilan jika dia masih saja memakai lagu mereka dalam kampanye pemilu AS.
Pernyataan dari kuasa hukum The Rolling Stones mengatakan mereka tengah bekerja sama dengan organisasi pembela hak cipta, BMI, untuk melarang penggunaan lagu Rolling Stones dalam kampanye Trump.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Dimana peristiwa penembakan terhadap Donald Trump terjadi? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Tim kampanye Trump memakai lagu 'You Can't Always Get What You Want' dalam kampanye Trump di Tulsa, Oklahoma pekan lalu.
Dikutip dari laman BBC, Minggu (28/6), lagu yang sama juga dipakai Trump dalam kampanye pada pilpres AS 2016 lalu.
"The Rolling Stones tidak mendukung Donald trump," cuit band asal Inggris itu pada 2016.
Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu kemarin, perwakilan dari The Rolling Stones mengatakan "sejumlah langkah untuk mencegah Trump memakai lagu the Rolling Stones dalam kampanye pilpres perlu dilakukan setelah peringatan secara langsung tidak diindahkan."
BMI dilaporkan sudah memberitahu tim kampanye Trump atas nama The Stones, bahwa penggunaan lagu mereka tanpa izin akan dianggap melanggar aturan lisensi dan bisa dituntut hukum.
April lalu the Rolling Stones merilis single pertama mereka dalam delapan tahun terakhir berjudul Living A Ghost Town.
Awal bulan ini keluarga dari penyanyi rock Tom Petty menyampaikan surat keberatan kepada tim kampanye Trump karena mereka memakai lagu Tom I Won't Back Down dalam kampanye di Tulsa.
Dalam pernyataan di Twitter, keluarga Tom mengatakan mendiang penyanyi rock itu tidak akan sudi lagunya dipakai untuk kampanye kebencian.
Tom Petty meninggal pada 2017 silam dalam usia 66 tahun karena tak sengaja meminum obat penahan sakit dalam dosis berlebihan.
(mdk/pan)