Tim udara TNI mendarat, belum terlihat tanda WNI hilang di Nepal
Tim udara ini melakukan pencarian ke tiga lokasi, yakni Kyanjin Gompa, Dhunce, dan taman nasional Langtang.
Helikopter yang disewa pemerintah Indonesia, hari ini, Minggu (3/5) telah kembali mendarat di Bandar Udara Tribhuvan, Kathmandu, Nepal, pada pukul 09.20 waktu setempat. Sejauh ini, belum terlihat indikasi visual keberadaan tiga WNI asal Bandung, Jawa Barat, yang hilang sejak gempa terjadi pada 25 April lalu.
Tim udara ini melakukan pencarian ke tiga lokasi, yakni Kyanjin Gompa, Dhunce, dan taman nasional Langtang. Helikopter itu berangkat dari Ibu Kota Nepal pada pukul 06.30. Perjalanan ke lokasi butuh waktu satu jam.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Apa yang digambarkan oleh Kesenian Sapi Gumarang? Kesenian Sasapian atau Sapi Gumarang ini memiliki makna yang kuat tentang penggambaran suburnya pertanian di Bandung Barat.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
-
Kapan Magha lahir? 1 Magha menjadi anak pertama yang lahir di dunia, Kemudian, setelah beberapa saat, Degha lahir sebagai anak kedua.
-
Kapan Jembatan Girpasang diresmikan? Padahal waktu awal peresmiannya pada tahun 2022 lalu tempat tersebut dibanjiri pengunjung.
Pada saat pendaratan, Benjamin Setiabudi dari perwakilan Taruna Hiking Club (THC) menyatakan helikopter sempat turun di kawasan Dhunce, yang berada 3.300 meter di atas permukaan laut.
Dari temuan militer dan tim SAR setempat, ada korban tewas akibat longsor batu ketika gempa, terdiri dari 37 warga lokal dan 3 warga asing.
"Sejauh ini belum ada tanda-tanda korban dari WNI," ujarnya.
THC adalah kelompok yang menaungi Alma Parahita (31), Kadek Andana (26), dan Jeroen Hehuwat (36) yang dua pekan lalu mendaki di kawasan Langtang.
Selain mengabarkan ciri-ciri tiga rekan mereka, Benjamin sekaligus mengambil bongkahan batu dan sarung tangan pendakian di lokasi berupa tebing curam tersebut.
"Ini akan kami uji, tim kami ada yang geolog. Sehingga bisa dipelajari," kata Benjamin.
Helikopter itu diawaki pilot lokal dari perusahaan Sheer Airlines. Perwakilan pemerintah menjadi tim pencari udara adalah Letkol (Pnb) Indan Gilang, Kapten Santoso, Kapten Ario Suseno (semua dari TNI AU), Benjamin, serta Sabda Thian (perwakilan kemlu).
(mdk/ard)