Trump ancam negara yang masih berbisnis dengan Iran
Tahap kedua sanksi AS akan mulai berlaku pada November dan akan menargetkan industri minyak yang merupakan sektor utama pendapatan Iran.
Presiden AS Donald Trump kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran. Serta memperingatkan kepada negara lain untuk tidak lagi berbinis dengan Iran. Jika masih ingin berbisnis dengan AS.
"Siapapun yang berhubungan dengan Iran, dilarang berbisnis dengan AS. Saya meminta PERDAMAIAN DUNIA. Tidak lebih!" tulis Trump di Twitter.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Kapan Donald Trump diramal? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa yang dikatakan Donald Trump tentang dirinya dan Israel? "Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel," kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
-
Apa rencana presiden baru Iran ke depannya? Dalam pidato kemenangannya, Pezeskhian memaparkan rencananya ke depan dan mengatakan akan mengedepankan dialog, musyawarah, dan konsensus nasional, serta berjanji untuk mengatasi masalah ekonomi, sosial, budaya, politik di Iran.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang terpilih menjadi presiden Iran kesembilan? Kandidat presiden dari kalangan reformis Iran, Masoud Pezeskhian terpilih sebagai presiden Iran kesembilan pada Sabtu (6/7). Dia mengalahkan kandidat dari kelompok konservatif, Saeed Jalili, seperti dilaporkan kantor berita Tasnim.
Peringatan Trump tampaknya ditujukan pada Uni Eropa, yang berusaha melindungi perdagangan mereka dengan Iran dari sanksi AS.
Sanksi AS secara sepihak diberlakukan kembali usai keputusan Trump mengundurkan diri dari kesepakatan Nuklir Iran yang dibuat pada masa Barack Obama.
Kesepakatan itu, yang secara resmi berjudul Rencana Aksi Komprehensif Bersama, atau JCPOA, adalah perjanjian penting untuk membatasi program nuklir Iran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.
Disusun oleh pemerintahan Obama, ditandatangani oleh Iran, beberapa negara Eropa, China dan Rusia pada tahun 2015.
Trump telah lama menjadi pengkritik keras kesepakatan itu, dan menyebutnya sebagai sesuatu yang 'gila' jika dipertahankan, dilansir dari CNN, Rabu (8/8).
Sejak keluar dari kesepakatan tersebut pada Mei, AS mulai mempengaruhi perekonomian, industri otomotif dan perdagangan emas atau logam mulia.
Tahap kedua sanksi AS akan mulai berlaku pada November dan akan menargetkan industri minyak yang merupakan sektor utama pendapatan Iran.
Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan sanksi itu sebagai 'perang pyschological'. Ia menyatakan Iran bersedia mengadakan pembicaraan dengan AS untuk menyelesaikan masalah ini.
Baca juga:
Sanksi kembali diterapkan, Trump larang negara lain berbisnis dengan Iran
Iran mau ambil Rp 5 triliun, Jerman perketat aturan penarikan dana tunai
Iran Air akan terima 5 pesawat ATR sebelum sanksi AS diberlakukan
Iran sebut tawaran perundingan Trump sebagai penghinaan
Presiden Rouhani peringatkan Trump agar tak cari gara-gara dengan Iran
Diminta berhenti memasok senjata nuklir ke Iran, Korut minta Isreal bayar $ 1 miliar